Bersama Anggota Dewan, PT Damale Panen Pisang Perdananya

Bersama Anggota Dewan, PT Damale Panen Pisang Perdananya | Asron

Kota, Wartatasik.com – Tidak terasa, selama kurang lebih 8 bulan, lahan seluas + 2 ha yang ditanami ribuan pohon pisang jenis nangka, ambon lumut dan tanduk kini sudah mulai panen pertamanya.

Pada panen perdananya itu, kebun pisang milik Perusahaan PT Damale atau Daya Mangin Lestari ini dikelola oleh petani sekitar yakni Ust. Akik, dari Kp. Ranca Panjang (Puncak Sukawargi) Kelurahan Linggajaya, kecamatan Mangkubumi.

Alhamdulillah, kata Ust. Akik, lahan seluas 2 hektar lebih selama belasan tahun tidak efektif sudah membuahkan hasil. Hanya saja, pada panen perdananya kali ini, kami baru bisa memanen 4 pohon saja.

“Mungkin untuk skala besarnya, menurut bandar yang siap menampung sekitar semingguan lagi,” katanya, saat menerima kunjungan anggota DPRD Komisi IV Kota Tasikmalaya H. Murjani, di kebun, Kamis (22/7/2024).

Lanjutnya, pada perdana ini, ia mengaku puas. Pasalnya, dalam satu tandan pisang rata-rata memiliki berat 33 kg, total dari 4 pohon yang dipanen sekarang 60 kilo lebih.

“Dan jenis pisang yang kami panen hari ini adalah ambon lumut juga pisang nangka. Dan akan dijual perorangan bukan bandar, dikarenakan baru sedikit yang kita panen,” ujarnya.

Selain pohon pisang, ia mengaku mengembangkan pohon yang memiliki nilai jualnya, yakni Daun pisang dari jenis mangala, “Yang mana pangsa pasarnya sudah ada, banyak yang menanyakan dan membutuhkan daun pisang mangala,” imbuhnya.

“Alhamdulillah disini ada perluasan lahan lagi dan telah ditanam 300 pohon pisang, diantaranya jenis mangala tersebut. Insyaallah dalam waktu tidak lama lagi, pendapatan dari hasil panen buah pisang dan daunnya akan segera didapatkan,” ujarnya.

Katanya lagi, harga pisang perkilo untuk saat ini (perorangan) dari kebun langsung untuk harga saat ini seharga Rp. 8000, “Kalau ke bandar, paling sekitar Rp. 5-7 ribu/kg.,” tandasnya.

Ditempat yang sama, perwakilan Pihak Perusahaan DAMALE, Christianto Wijaya mengaku senang, karena usahanya membuka lahan baru yang digarap di sekitar area ini, untuk kebun pisang ini telah membuahkan hasil.

“kurang lebih 8 bulanan, kini sudah mulai panen pisang nangka dan ambon lumut meski baru empat pohon yang di panen. Kemungkinan dua mingguan lagi bisa panen lebih banyak lagi,” ujarnya.

Untuk jenis kapas, terang Yosep, mungkin membutuhkan proses pengembangan lebih lama lagi dari pisang nangka, “Yang pasti kita intens melakukan pemeliharaan agar tumbuh subur dan sehat untuk hasil yang diharapkan. Semoga panen selanjutnya, hasilnya sesuai yang diharapkan,” tandas Christ.

Hal senada, Anggota Komisi IV H. Murjani mengaku kagum atas hasil yang dicapai oleh petani kebun pisang milik perusahaan Damale ini.

Pasalnya, kemarin waktu berkunjung ke kebun tersebut, masih kecil-kecil buahnya, dan sekarangan sudah mulai di panen meskipun baru sedikit.

“Karena memang, untuk panen pisang tidak bisa sekaligus banyak, bisa bertahap bahkan terus-terusan melaksanakan panen, karena tumbuh kembang pohon pisang terus tumbuh dan berbuah,” ujar Murjani.

Katanya lagi, kepedulian perusahaan DAMALE akan perputaran ekonomi masyarakat berhasil dilaksanakan, “Pastinya, berdasarkan perhitungan saya, dalam kurun waktu 1,5 tahun panen akan bisa dilakukan setiap harinya, mengingat kali ini saja, sudah bertunas dan udah pada besar,” imbuhnya.

Panen pisang di Lokasi lahan milik Damale | Asron

BACA JUGA: Perusahaan DAMALE Sulap Lahan Gambut jadi Kebun Pisang Buahkan Hasil, Puluhan Pohon Siap Panen 

Terlebih katanya, perawatan berkebun pisang sangatlah mudah, tidak membutuhkan perawatan yang rumit, modal yang besar, cukup dikasih pupuk kandang sudah bisa mendapatkan hasil yang melimpah.

“Apalagi lahan disini, tanahnya sangat bagus, gembur ccocok untuk bertanam apa saja apalagi pisang. Jika sudah sekali panen, pohon pisang akan kontinyu panen, pasalnya terus beranak pinak,” terangnya.

Untuk itu, lanjutnya, kebun yang luas lahannya tak tanggung-tanggung hingga hektaran dijadikan kebun pisang yang dapat membantu perputaran ekonomi masyarakat dan harus mendapatkan perhatian serius pemerintah.

“Ini menandakan keseriusan pengusaha setempat untuk pengembangan kebun pisang di Kota Tasikmalaya yang berhasil dan sukses demi perekonomian warga sekitarnya,” ungkapnya kagum. Asron

Berita Terkait