Ciamis, Wartatasik.com – Sejumlah titik di Kecamatan Cihaurbeuti rawan bencana seperti longsor, puting beliung ataupun banjir bandang di musim penghujan. Hal itu dikatakan Salah satu relawan kebencanaan Tagana Kabupaten Ciamis, Aon Nurhakim, Selasa (05/01/2021).
Ia menyebut, titik tersebut di Desa Pamokolan, Padamulya, Pasirtamiang, Cihaurbeuti, Sukahurip dan Desa Sukamaju dan semua hampir rawan dikarenakan desa tersebut berbatasan dengan gunung Sawal, sehingga perlu adanya satgas penanggulangan bencana.
“Kami berharap itu sesuai dengan kebencanaan dan mitika bencana kalau di desa yang potensial rawan, harus dibentuk yang namanya satgas penanggulangan bencana,” ujar Aon.
Selain itu terang ia, para Linmas yang ada di desa tersebut harus dikasih atau diberi keterampilan, bagaimana cara menanggulangi bencana atau menghindar sedemikian rupa atau mengurangi resiko bencana, baik itu berupa BPGD atau tehnik evakuasi dan lainnya.
“Saya harapkan itu, masyarakat yang ada sekitaran lereng gunung Sawal harus di edukasi atau diberi tahu, bagaimana kita menghadapi banjir, seperti yang telah terjadi pada tahun 2009 banjir bandang yang terjadi di desa Padamulya,” bebernya.
Menurut Aon, bencana itu bukan hanya milik pemerintah tapi milik seluruh warga masyarakat ataupun para pengusaha. Jadi, intinya edukasi bukannya untuk masyarakat yang berada di lereng gunung saja, karena sejatinya semua kalangan harus mengenal dan memahami kebencanaan yang beragam jenisnya.
Selanjutnya tambah Aon, untuk prepentif pencegahannya supaya tidak terjadi banjir bandang ataupun longsoran, tiap gunung harus dilestarikan dan harus disterilkan, sehingga betul betul menjadi hutan lindung.
“Saya juga mengharapkan gunung Sawal, kalau bisa jangan jadikan hutan produksi, apalagi di tanami kopi, jadi harus dijadikan hutan lindung, kalau sudah jadi hutan lindung Insyaallah lingkungan itu akan ramah, air akan besar dan banjir pun juga mungkin akan terhindar, apalagi longsor,” pungkas Aon. Wan.K.