Kota, Wartatasik.com – Antisipasi bencana sedini mungkin berdasarkan dengan kondisi geografis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya menggelar acara Diskusi Publik Kajian Resiko Bencana Kota Tasikmalaya di Aula Bale Kota Tasikmalaya, Selasa (28/11/2023).
Acara yang dibuka langsung oleh Pj. Wali Kota Tasikmalaya, Dr. Cheka Virgowansyah, SSTP. M. E. ini turut menghadiri Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs. H. Ivan Dicksan, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya H. Ucu Anwar, para Kepala OPD Kota Tasikmalaya serta tamu undangan lainnya.
“Dengan diadakannya diskusi Publik Kajian Resiko Bencana (KGB) ini merupakan sebuah cambuk, yaitu bagaimana agar kita dapat mengatasi bencana yang kemungkinan terjadi di Kota Tasikmalaya sedini mungkin berdasarkan dengan kondisi geografis,” ujar Pj.
Ditambahkannya, bahwa pengkajian risiko bencana merupakan sebuah pendekatan ilmiah untuk memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul sebagai akibat potensi suatu bencana yang mungkin terjadi.
“Potensi dampak negatif ini dihitung berdasarkan tingkat intensitas bahaya (hazard), tingkat kerentanan (vulnerability) serta kapasitas masyarakat dan kawasan terdampak,” tambahnya.
Sementara, Kalak BPBD Ucu Anwar mengatakan selama kurun waktu Januari 2023 hingga November 2023, berdasarkan data telah terjadi 245 kejadian yang tergolong bencana, diantaranya, banjir 23 kejadian, longsor 32 kejadian, gerakan tanah 3 kejadian.
“Puting beliung 1 kejadian, gempa bumi 3 kejadian, bencana akibat cuaca ekstrim 149 kejadian, diantaranya 109 rumah rusak dan sisanya pohon tumbang, tersambar petir 6 kejadian dan kebakaran 28 kejadian,” jelasnya. Asron