Kota, Wartatasik.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya menggelar rapat paripurna pembukaan masa sidang III tahun 2021-2022.
Dalam kesempatan itu, dibahas persetujuan atas rekomendasi DPRD Kota Tasikmalaya terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota tahun 2021, di ruang rapat paripurna.
Ketua DPRD H Aslim mengatakan, dari seluruh rekomendasi yang sudah disampaikan oleh perwakilan panitia khusus LKPJ, ada satu hal yang paling krusial.
“Adapun terkait dengan kondisi RSUD dr Soekardjo. Ini menjadi PR kita bersama, bagaimana membenahi RS plat merah tersebut,” ucap Aslim, Senin (09/05/2022).
Sementara itu, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dede Muharam dalam intrupsinya meminta agar Pemkot lebih peka menyikapi kondisi RSUD dr Soekardjo.
“Segera tunaikan kewajiban Pemkot, untuk membayar tunggakan ke RSUD yang jumlahnya mencapai Rp 12 Miliar. Hal itu tak lain, agar kinerja rumah sakit bisa lebih maksimal,” ucapnya.
Ditempat sama Walikota H M Yusuf mengatakan, terkait dengan kondisi RSUD dr Soekardjo pihaknya tengah mengkaji terkait dengan sejumlah kebijakan yang ada, salah satunya soal KSO.
Menurut Walkot, KSO ini dibuat ketika rumah sakit tidak bisa memenuhi pembiayaan sendiri, maka boleh dilakukan kerjasama, tapi harus saling menguntungkan. Sekarang tinggal ditinjau lagi, mana KSO yang perlu direvisi.
“Kita akan inventarisir dulu, saya nanti menerima laporan dari dewan pengawas, mana saja KSO yang perlu direvisi, dan sudah habis kontrak, segera diputus, kalau mau diperpanjang, mungkin bisa dicari alternatif lain untuk perpanjangannya,” ungkapnya.
Klik like dan subscribe channel kami:
Contohnya kata Walkot, laboratorium Kontraknya kan sudah habis dan berharap nanti pihak rumah sakit kerjasamanya dengan BUMN, supaya lebih enak. Termasuk terkait dengan stok obat.
“Saya sudah berbicara dengan beberapa BUMN yang bergerak di bidang itu, dan siap menyuplai obat ke rumah sakit no limit. Jangan sampai terjadi kekosongan obat,” tambahnya.
Lanjut Walkot, disamping pihaknya memperbaiki management rumah sakit, termasuk dengan ketersediaan obat dan lainnya juga harus turut dibenahi. Karena percuma juga managementnya bagus, sementara sarana prasarananya kurang memadai.
“Kasian kalau pasien harus beli obat keluar, karena harga obat diluar jelas berbeda dengan didalam rumah sakit. Jadi kita akan perbaiki dulu management di rumah sakit, dasarnya laporan dari dewan pengawas,” ungkapnya
“Saya menegaskan, agar setiap kebijakan direktur atau direksi RSUD dr Soekardjo harus sepengatahuan dewan pengawas, karena dewas ini merupakan mata dan telinga pemerintah daerah,” tutup Walkot. Suslia