Demi Suksesnya PSU, Pengamat Politik Minta KPU Kab.Tasik Gencar Sosialisasikan hingga Pelosok

Demi Suksesnya PSU, Pengamat Politik Minta KPU Kab.Tasik Gencar Sosialisasikan hingga Pelosok | Ist

Kabupaten, Wartatasik.com – KPU RI merencanakan tahapan Pemungutan Suara Ulang di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dilangsungkan Rabu 19 April 2025 mendatang. KPU Kabupaten Tasikmalaya terus melakukan tahapan PSU.

Usai menerima pendaftaran Calon pengganti Ade Sugianto yang di Diskualifikasi Mahkamah Konstitusi, KPU Juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan Cabup Pengganti Ade Sugianto, yaitu istrinya Ai Diantani, pada Rabu (12/3/25) mendatang.

Sayangnya, meski dilakukan pemungutan suara ulang, namun sosialisasi belum menyeluruh. Banyak masyarakat terutama lansia yang belum mengetahui akan dilaksanakan PSU.

“Belum tahu mau pilkada lagi, tapi nyoblos lagi saya mah mau aja, tapi kunaon atuh kudu pilkada deui?,” kata Ahmad (62th ) salah satu warga.

Pengamat politik sekaligus Akademisi, Maulanna Jannah meminta KPU Kabupaten Tasikmalaya gencar sosialisasi PSU hingga pelosok. Apalagi, waktu pemilihan tinggal hitungan hari.

“Kami minta KPU Kabupaten Tasikmalaya harusnya gencar sosialisasi ke masyarakat mau ada PSU biar apa, biar hak pilih naik,” kata akamedimisi sekaligus pengamat politik Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung, DR Maulana Jannah, Senin siang (10/3/25).

Ia juga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengefisiensikan anggaran Pemungutan Suara Ulang (PSU) di pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang terbatas. Kegiatan yang sifatnya seremonial ditiadakan karena hanya penghamburan anggaran.

“Saya sarankan tidak ada seremonial, diminimalisir karena akan menghamburkan anggaran di PSU ini, apalagi saat ini dalam kondisi efisiensi,” kata Maulana.

Debat publik misanya tidak perlu dilaksanakan karena pasangan calon masih memiliki Visi Misi yang sama. Kalaupun harus dilaksanakan sesuai tahapan makan harus dilakukan dengan efektif dan efisien.

“Salah satunya, acara seremonial yang disarankan tidak boleh di hotel itu adalah acara debat. Kalau bisa tidak ada debat,” jelas Maulana Jannah.

Sementara, Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya Ami Imron Tamami membenarkan jika anggaran PSU terbatas. Untuk kegiatan-kegiatan seremoni yang dilaksanakan di hotel-hotel nyaris tidak ada. Kegiatan rapat dilakukan secara daring.

“Semua kegiatan akan disederhanakan dengan cara zoom-zoom kaya rapat rapat,” kata Ami.

Berkaitan dengan tahapan pemilu akan tetap dilaksanakan sesuai aturan, termasuk debat satu kali. Namun pelaksanaanya mulai pemilihan tempat, jumlah pendukung hingga penyebarluasan debat dibatasi.

“Untuk formatnya paling kita sederhanakan. Debat misalnya nanti pendukung yang masuk sedikit, tidak dihotel, penyiarannya melalui kanal yotube saja tidak di media di TV Nasional,” kata Ami.

“Itu juga cuma mengundang stakeholder saja, yang lainnya bukan berbasis anggaran, yakni dilakukan oleh PPK kebawah,” pungkas dia.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pelaksanaan PSU Kabupaten Tasikmalaya ini kembali mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Kisaranya antara Rp 50 Milyar Sampai 55 Milyar. Ndhie

Berita Terkait