Kab, Wartatasik.com – Sekelompok aktivis santri dan pemuda gabungan tiga instansi berbeda melaksanakan seminar pelatihan tanaman Hidroponik di sekretariat komunitas Darmaga Alam, Desa Tanjungsari, Kec. Sukaresik, kab. Tasikmalaya, Selasa, (24/02/2021).
Tiga instansi tersebut yaitu Pesantren Persatuan Islam (Persis) 45 Rahayu Bandung, Universitas Siliwangi dan FKIP Universitas Galuh dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Tokoh utama penggagas Darmaga Alam, Hilmi Rijalussholeh menyebut, kreasi tanaman hidroponik sangat adaptif dan sesuai dengan semangat milenial di era 4.0. Apalagi kata ia, budaya menanam merupakan tradisi asli bangsa Indonesia dan tidak boleh berhenti.
“Semangat bercocok tanamnya harus tetap terjaga, tetapi pola dan caranya harus selalu dikembangkan sekeren mungkin. Darmaga alam yang kami gagas, ini salah satu upaya rilnya,” terang Hilmi.
Selain pelatihan teori, mereka juga mempraktekan budidaya bercocok tanam dengan metode hidroponik secara praktikal langsung.
Diakhir acara, Hilmi menyampaikan bahwa metode bercocok tanam hidroponik dapat menjadi salah satu cara untuk berkontribusi dalam upaya menjaga dan melestarikan alam.
“Darmaga alam memberikan bibit-bibit tumbuhan kepada para aktivis muda sebagai buah tangan yang bermanfaat agar para aktivis muda dapat mempraktekan metode hidroponik tersebut di wilayah masing-masing,” jelasnya.
Salah seorang peserta pelatihan dari Persis Islam 45 Rahayu Bandung Haidatun Nadzfiyah mengaku sangat senang bisa silaturahmi dengan pemuda kreatif di sini.
“Saya senang, juga dapat berjumpa dengan kakak-kakak yang sedang KKN, menambah wawasan mengenai tanaman hidroponik, dan menjadi salah satu aktivis yang berkontribusi dalam penghematan air bumi,” pungkas Haidatun Nadzfiyah.
Selain santri, Pemuda dan Mahasiswa juga turut hadir di acara tersebut, bahkan dari aparatur desa setempat dan ketua BPP Kecamatan Sukaresik.
Dilansir dari wikipedia, metode Hidroponik dikenal sebagai salah satu metode budidaya menanam yang tidak memanfaatkan tanah sebagai media bercocok tanam, melainkan memanfaatkan air.
Kebutuhan air pada tanaman hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Dengan begitu, metode hidroponik memiliki banyak kelebihan diantaranya tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah dan penggunaan lahan menjadi lebih efisien.
Dengan merogoh kocek sedikit lebih dalam, bercocok tanam dengan metode hidroponik sudah dapat menjadi salah satu upaya untuk menghemat air. Wan.K