Kota, Wartatasik.com – Masih satu rangkaian helaran Tasikmalaya October Festival (TOF) 2023 dalam rangka memperingati HUT Kota Tasikmalaya ke-22, Disnaker Kota Tasik menyelenggarakan Pasanggiri Jaipongan se-Priangan Timur, di Atrium MP Tasikmalaya, Sabtu (14/10/2023).
Hadir dalam kegiatan ini, Kadisporabudpar Kota Tasik Deddy Mulyana, S.STP. M.Si, Tokoh praktisi seni dan budaya, jajaran panitia pasanggiri jaipong Priangan Timur, Seniman Budayawan dan para tamu undangan lainnya.
Sebagai penyelenggara kegiatan, Kadisnaker Ir. Dudi Ahmad Holidi M.Si., mengatakan bahwa kegiatan ini mengangkat tema Tasikmalaya Ngulisik Geunjleung ku Jaipong, dan diikuti 75 peserta se-Priangan Timur diantaranya, Banjar, Pangandaran, Tasik juga Garut.
“Disini ada 4 kategori perlombaan, diantaranya Kategori Pemula 1-3, Kategori Pemula 4-6, Kategori Mahir SD
dan Kategori SMP/SMA/Umum,” ujarnya.
Kegiatan ini lanjut Dudi berjalan lancar berkat dukungan semua pihak dan diikuti antusias para peserta jaipongan, “Selamat bertanding bagi semua para peserta, tampilkan yang terbaik,” tandasnya.
Sementara, Kadisporabudpar Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pasanggiri jaipong Priangan Timur ini.
“Kita ketahui bulan Oktober ini adalah rangkaian ulang tahun atau milangkala Kota Tasik yang ke-22. Semua dari tingkat kelurahan tingkat kecamatan, wilayah-wilayah Kota Tasik semua merayakan berbasis kemasyarakatan,” ujarnya.
Tidak hanya disini lanjut Kadis, di tingkat kecamatan hari ini ada kecamatan Bungursari, Cibeureum kemudian pelosok-pelosok juga ada kegiatan-kegiatan yang berbasis kemasyarakatan yang semuanya berhubungan dengan milang kala Kota Tasikmalaya.
“Jadi tujuan pemerintah Kota Tasik dengan kepanitiaannya bahwa ulang tahun kota Tasikmalaya untuk tahun sekarang adalah milik masyarakat. Ada 34 event yang dilaksanakan ini event yang keberapa kali, mungkin hari ini juga ada enam event yang berkaitan dengan ulang tahun dan milangkala,” papar Kadis.
Melalui kegiatan ini lanjutnya lagi, ini bisa melestarikan budaya, selain jaipongan dan budaya-budaya Sunda yang akan diwariskan kepada anak cucu kedepannya mulai pasangggiri jaipong se Priangan Timur.
“Kita harus selesai atau khatam dengan konsep pelestarian budaya ada 4, yang pertama kita harus bisa ngajaga yaitu memelihara dan melestarikan budaya. Kedua, kita harus ngajiga yakni budaya menjadi identitas dari diri kita dan bangsa,” imbuhnya.
Kemudian Kadis menambahkan, yang ,Ketiga harus ngajeuga membentengi diri generasi kita dan generasi yang akan datang.
“Terakhir yang keempat, kita harus ngajago bukan menjadi jagoan tetapi menjadi tuan rumah di daerah kita sendiri untuk menjaga kelestarian budaya terakhir di Kota Tasikmalaya,” tandasnya. Asron