Dicoret Sepihak dalam Porsadin Tingkat Kota, KH. Ijad: Anak Kami jadi Korban Gegabahnya Panitia

Dicoret Sepihak dalam Porsadin Tingkat Kota, KH. Ijad Noorzaman: Anak Kami jadi Korban Gegabahnya Panitia | red.

Kota, Wartatasik.com – Pagelaran Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) tahun 2024 tingkat Kota Tasikmalaya  yang digelar Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) diwarnai isu kecurangan dari panitia.

Pasalnya, dalam Cabang Olahraga Bulutangkis, salah satu atlet perwakilan dari Kecamatan Cihideung yang juga merupakan santri dari Pondok Pesantren Fauzan, Gisya merasa dirugikan karena di diskualifikasi pada saat laga puncak secara sepihak.

Orang tua dari atlet tersebut, Ibu Dadah merasa heran dengan panitia yang dengan seenaknya memajukan jadwal final tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

“Yang tadinya harusnya jadwal pukul 13.00 WIB di majukan jadi sekitar pukul 10 an. Dan itu juga tidak ada pemberitahuan, minimal kalau ada pemberitahuan sebelumnya kami akan datang lebih awal,” tuturnya saat ditemui di kediamannya pada Selasa (13/08/2024).

Lanjutnya, karena pihaknya tahunya jadwal jam 1 siang jadi ya datang sesuai jadwal yang ditetapkan sebelumnya.

“Ternyata saat kita datang panitia bilang anak saya sudah di diskualifikasi karena jadwal di rubah jadi jam 10 pagi,” tambahnya.

Dirinya mengaku sudah melakukan protes terhadap panitia, namun pihak panitia bersikeras dengan keputusannya.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Fauzan, K.H Ijad Noorzaman merasa kecewa dengan panitia yang tidak becus mengadakan perlombaan.

“Pasalnya, dari segi administrasi tidak tertib karena tidak ada surat tertulis terkait perubahan jadwal. Yang berakibat salah satu atlet kita dirugikan karena di diskualifikasi secara sepihak,” tuturnya.

Dirinya menyebutkan bahwa tindakan dari panitia sangat gegabah dan terkesan terburu-buru dan disinyalir sudah ditentukan pemenangnya, “Mungkin anak kami memang diperhitungkan kualitasnya, jadi di DO secara sepihak,” imbuh salah satu kiyai ternama di Kota Tasik ini.

Karena ini urusannya dengan psikologi anak, lanjutnya, yang bisa menjatuhkan mental juara anak. “Anak kami ini berjiwa petarung dan berprestasi dan sudah siap bertanding tiba-tiba dibatalkan dan di diskualifikasi secara sepihak,” imbuhnya.

“Ini harus jadi perhatian bersama, jangan sampai masa depan anak terganggu dengan tindakan gegabah panitia pada kejuaran ini,” tambahnya.

Saat di konfirmasi kepada pihak panitia oleh crew Wartatasik.com, pihak FKDT Kota Tasikmalaya belum bisa memberi komentar apapun dan belum bisa mengambil keputusan apapun terkait masalah ini. MF.

Berita Terkait