Kota, Wartatasik.com – Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya menggelar Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia (HILLSI) kota Tasikmalaya periode 2020-2025 di saung Baraya Sunda, Sabtu (28/11/2020).
Kegiatan ini diikuti oleh 45 pimpinan cabang LPK yang ada di kota Tasikmalaya, sekaligus di rangkaikan dengan penguatan kelembagaan LPK dari Disnaker.
Nampak hadir perwakilan Asisten Administrasi Perkonomian Pembangunan Kuswa Wardana sekaligus menjadi perwakilan Plt wali kota Tasikmalaya.
Kuswa sangat mengapresiasi adanya pelantikkan DPC HILLSI ini, karena merupakan suatu wadah untuk berembung, berkoordinasi dalam rangka meningkatkan LPK masing masing.
“Tugas tugas mereka sangat membantu pemerintah kota Tasikmalaya, juga terhadap masyarakat, terutama dalam mengurangi pengangguran. Mereka menciptakan dan meningkatkan kualitas SDM, khususnya untuk tenaga kerja supaya berkompetensi dalam keterampilan supaya laku dalam dunia kerja,” jelasnya.
Dijelaskan Kuswa, masyarakat diberi pelatihan oleh lembaga lembaga ini dan banyak juga yang langsung kerja, juga ada kerjasama dengan perusahaan, bahkan ada juga yang berwirausaha mandiri sesuai dengan porsi mereka.
“Kami berharap, LPK yang ada perlu ada perhatian sehingga lulusan LPK ini bisa bersaing, bahkan lebih unggul,” harapnya.
“Terkait sarana dan prasarana juga SDM sudah bersertifikat, Kuswa ingin LPK kedepannya supaya akreditasi dari lembaga ini terus meningkat,” tambah Kuswa.
Sementara itu, Ketua HILLSI Tatang Yaqyudin mengatakan, bahwa lembaga kursus ini mengatasi angka pengangguran kemiskinan dan kebodohan.
“Saya yakin, kursus ini adalah mengatasi solusi ketika orang prustasi mencari kerja akhirnya ikut kursus,” ucapnya.
Tatang menekankan ke pemerintah, jika pihaknya yang tergabung dalam HILLSI orang orang yang punya kapabilitas dan berkualitas serta berkopetensi di bidang pelatihan.
“Makannya, kedepannya untuk sinergi dan bermitra dengan maksimal, ketika ada program pemerintah yang mengatasi pengangguran kami siap,” tuturnya.
Menurut Tatang, antara angkatan pencaker tidak sebanding mulus dengan lahan atau tempat kerja dan pemerintah kurang kreatif menarik investir ke kota Tasikmalaya.
“yang kursus pun tidak melulu bekerja, tetapi mereka bisa usaha mandiri setelah di berikan skil keterampilan, karena kami jelas output dan outcomenya,” beber Tatang.
HILLSI sendiri ada sekitar 17 rumpun pelatihan dan tidak kurang 57 jenis program pelatihan dengan banyak cabang cabangnya. Adapun sekarang ini mengalami perubahan, yang tadinya tradisional sekarang serba digital.
“Untuk tahap pertama, kami akan membenahi dulu di dalam, setelah menyusun raker kami akan action,” pungkasnya. Suslia.