Kota, Wartatasik.com – Penanganan banjir dalam situasi curah hujan yang cukup kerap perlu dilaksanakan oleh Dinas dinas terkait, karena dampaknya untuk para pengguna jalan dan penduduk setempat merasa nyaman.
Seperti pengerjaan perawatan saluran bahu jalan simpang Jln Bantar – Jln Swaka Kota Tasikmalaya yang selalu tergenang air dan sedang dilaksanakan oleh Bina Marga ternyata sangat aneh pengerjaannya.
Pasalnya, disamping penggalian ternyata untuk biaya renovasi tidak ada dan bahkan untuk pembelian gorong gorong saluran berikut semen diserahkan ke salah satu warga setempat pengguna jalan tersebut.
Menurut salah satu pemilik Ruko, H Ipung merasa aneh karena tidak pernah ada sosialisasi sebelumnya kepada para pemilik tempat di area saluran bahu jalan yang sedang dikerjakan. Padahal katanya, banyak kendaraan dengan muatan berat, sehingga ia susah mau memposisikan kendaraannya.
“Saya berjualan disini, namun melihat kondisi saluran digali maka saya mempertanyakan untuk kelanjutannya bagaimana? ternyata di jawab oleh Pa Yudi yang mengatakan dari Dinas PU Bina Marga lewat via WA mengatakan untuk pengerjaan ini tidak ada anggaran untuk belanja,” ujarnya, Sabtu (19/12/2020).
“Yang ada hanya biaya upah pekerja. Jika mas mau ditutup silahkan beli gorong gorong dan semen sendiri, karena tugas saya hanya menggali untuk saluran air pembuangan,” tambah H Ipung.
Namun, karena pemilik ruko merasa butuh, akhirnya mengikuti saran dari dinas PU Bina marga. Ipung lantas membeli gorong gorong sebanyak 15 biji dengan harga satuan Rp 125.000 dan semen baru 2 zak, bahkan kini butuh 5 zak lagi.
“Karena mereka tidak ingin tahu bagaimana jadinya, yang penting mereka hanya sebatas menggali dan menutup lagi. Tapi dengan hal itu saya merasa aneh bagaimana jika tidak di semen atau di beri gorong gorong, di situlah akhirnya saya ikuti anjurannya,” bebernya.
Sementara itu, saat di konfirmasi via telepon WhatsApp, Yudi dari PU Bina Marga menyebut, untuk sosialisasi tidak perlu, karena sebelumnyakan saluran tersebut sudah ada dan ditutup oleh masyarakat itu sendiri.
“Kalau untuk pembelian bahan memang kami dari Dinas tidak ada anggarannya,” pungkasnya. A.H