Kota, wartatasik.com – Bertempat di Hotel Fave Kamis, (01/03) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengadakan Sosialisasi Pemberdayaan Pekerja Untuk Hidup Sehat, acara tersebut dihadiri oleh Perwakilan Setda, Perwakilan BAPPELITBANGDA, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Perindustrian,Perdagangan,Koperasi dan UMKM, Badan KBPMP3A, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Jasa Raharja dan seluruh Bidang pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, SPSI, Organda dan perwakilan lainnya, dengan mendatangkan pembicara dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr. H. Cecep Zainal Kholis menerangkan bahwa maksud dan tujuan diadakannya kegiatan sosialisasi tersebut untuk sosialisasikan pemberdayaan pekerja hidup sehat dan meningkatkan koordinasi antara para stakeholder kesehatan kerja di Kota Tasikmalaya, “Dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan kerja dan meningkatkan koordinasi antar stakeholder lebih efektif sehingga pelaksanaan program kesehatan kerja berjalan lancar berkat dukungan dari semua pihak,” paparnya.
Cecep menambahkan, bahwa Indonesia saat ini tengah menghadapi pasar bebas, masyarakat ekonomi asean (MEA). “Ketersediaan pekerja dengan produktibitas tinggi yang dapat bersaing dengan tenaga kerja asing diharapkan dapat mendukung pembangunan ekonomi indonesia. Tahun 2020-2030 Indonesia dihadapkan pada bonus demografi, dimana jumlah usia produktif yang besar perlu disiapkan agar menjadi pekerja yang sehat, bugar dan prukduktif yang dapat nerkontribusi dalam pembangunan nasional,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, bahwa angkatan kerja di indonesia meningkat setiap tahunnya, menurut BPS tahun 2015 mencatat bahwa di indonesia terdapat 128.3 juta angkatan kerja yang terbesar di berbagai lapangan pekerjaan, 58% bekerja di sektor informal dan 42% di sektor formal.
“Dalam melaksanakan pekerjaannya setiap pekerja mengahadapi berbagai masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh pekerjaan, proses kerja, cara kerja, alat dan bahan yang dipakai dalam bekerja serta lingkungan kerja. Selain itu pekerja dapat mengalami kecelakaan kerja dan permasalahan kesehatan pada pekerja sama dengan telah mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia” katanya.
Sampai dengan tahun 2016, paparnya lagi, Jumlah Puskesmas di Insonesia telah mencapai 9.767 puskesmas, pada setiap Puskesmas mempunyai sasaran pekerja dengan karakteristik pekerjaan tertentu, “Seperti di wilayah kerja mayoritas nelayan, pertanian, usaha skala mikro dan kecil, hal ini memerlukan penanganan khusus karena pada setiap pekerjaan mempunyai risiko yang berbeda,” pungkasnya. EQi