
Garut, Wartatasik.com – Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal Abdullah, mengapresiasi peran Muhammadiyah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Andi saat menghadiri grand launching gedung baru Klinik Darul Arqam, Kabupaten Garut pada Sabtu, 4 Januari 2025.
Kehadiran direktur didampingi oleh Kepala Cabang BPJS Kesehatan Tasikmalaya Erry Endry, Kepala Kabupaten BPJS Kesehatan Garut Dewi Fitriani, dan Kepala SDM Umum dan Komunikasi Mohamad Rizal Idris, beserta tim.
Andi Afdal mengungkapkan rasa syukurnya kepada Klinik Darul Arqam yang tetap menjadi mitra bagi BPJS Kesehatan. Menurutnya, keberadaan klinik yang berada di bawah naungan Muhammadiyah itu begitu berpengaruh.
“Rasa syukur ini begitu luar biasa karena Muhammadiyah dengan BPJS Kesehatan memiliki ikatan solid yang luar biasa,” ucap Andi Afdal.
Dia bercerita, pada masa awal BPJS Kesehatan berdiri, banyak pandangan negatif dari masyarakat maupun organisasi kepada BPJS Kesehatan sehingga mereka tidak ingin mendekat. Namun, Muhammadiyah tetap mendukung BPJS Kesehatan di masa sulit tersebut.
“Muhammadiyah bukan hanya fall in love, tapi stay in love. Ikatan moral sebagai dasar kebanggaan kami (BPJS Kesehatan) kepada Muhammadiyah karena selalu menghadirkan solusi kepada masyarakat,” kata dia.
Kemudian, Andi Afdal mengungkapkan bahwa pemerataan akses kesehatan merupakan hal yang penting, khususnya pada daerah-daerah terpencil yang masih memerlukan fasilitas tambahan.
“Saat ini, hampir 100 persen masyarakat Indonesia terlindungi oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Akan tetapi, tantangan kita sebenarnya adalah memastikan akses layanan kesehatan yang merata di seluruh Indonesia,” lanjut Afdal.
Dengan keberadaan klinik ini, katanya lagi, diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat terutama peserta JKN dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Ia membeberkan, ada sekitar 65 hingga 70 persen dari rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sekarang adalah swasta. Muhammadiyah dengan rumah sakitnya adalah pionir sejak awal Program JKN ini ada.
Pria kelahiran Makassar itu berharap, Klinik Darul Arqam ini dapat menjadi salah satu solusi terbaik untuk menjawab kebutuhan masyarakat Garut sekaligus memperkuat kontribusi Muhammadiyah dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan.
“Muhammadiyah hadir di saat sulit ketika stigma negatif kepada BPJS Kesehatan sedang tinggi. Sekarang, dengan adanya fasilitas baru seperti Klinik Darul Arqam, kami berharap masyarakat Garut dapat merasakan manfaat nyata dari sinergi ini,” tutup dia.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, menuturkan bahwa keberadaan Klinik Darul Arqam merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam membangun sistem kesehatan yang berkelanjutan. Dalam pandangannya, Kabupaten Garut menyimpan potensi yang besar untuk berkembang.
“Wilayah ini (Kabupaten Garut) memiliki potensi yang besar untuk berkembang, terkhusus pada bidang pendidikan dan kesehatan. Namun, keduanya masih menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia karena kita sering tertinggal dalam membangun hal yang berkelanjutan,” tutur Haedar.
Dia meneruskan, Klinik Darul Arqam nantinya akan menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk poli umum, poli kesehatan ibu dan anak (KIA), poli gigi, laboratorium, dan fasilitas rawat inap.
Lalu, Haedar berharap Muhammadiyah sebagai pionir tentunya akan terus menjaga hubungan baik dengan BPJS Kesehatan. Kerja sama ini merupakan bentuk dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan, baik peserta BPJS Kesehatan maupun tidak, dipastikan akan mendapatkan pelayanan yang sama seperti halnya yang digaungkan oleh BPJS Kesehatan terkait pelayanan kesehatan yang Mudah, Cepat, dan Setara.
“Kami tidak akan membeda-bedakan pelayanan. Kehadiran kami di masyarakat adalah untuk memudahkan akses kesehatan bagi mereka. Tidak ada perbedaan nantinya,” tegasnya. JamkesNews | Red