Kota, Wartatasik.com – Penyandang thalasemia di Tasikmalaya cukup tinggi, lantaran itu Palang Merah Indonesia (PMI) Tasikmalaya membutuhkan 2400 labu setiap bulannya dan 700 labu khusus untuk thalasemia.
Sekretaris PMI Tasikmalaya Rahmat Kurnia mengatakan, pengelolaan talase dilakukan bersama antara Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
“Penderita thalasemia jumlahnya cukup tinggi yaitu 350 orang, sehingga perlu ada penelitian, karena dari teori penyakit ini disebabkan oleh perkawinan sedarah (incest),” ungkapnya, Rabu (06/11/2019).
Sementara itu, dr Julianti selaku dokter fungsional di Kecamatan Cihideung Puskesmas Cilembang menyebut, penyakit ini bisa dihindari dengan mencegah pernikahan sesama pembawa sifat thalasemia.
Idealnya lanjut ia, deteksi dini harus dilakukan untuk mengetahui adanya pembawa sifat thalasemia dan incest merupakan salah satu penyebabnya.
“Keduanya memiliki sifat carrier thalasemia, kalau yang muncul namanya mayor kalontidak dan muncul namanya minor,” ujarnya.
“Dan talase yang berat namanya mayor, itu harus diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi dan berujung kematian,” bebernya.
Lebih lanjut dr Julianti menegaskan, penyakit ini adalah bawaan sejak lahir ketika ada infeksi kronis saat persalinan atau ada kelainan genetika akibat asupan gizi yang tidak sempurna saat kehamilan.
“Penyebab utama thalasemia adalah kelainan genetik yang memengaruhi produksi sel darah merah yang diturunkan dari orang tua,” pungkasnya. Suslia.