Kota, Wartatasik.com – Panitia Khusus DPRD Kota Tasikmalaya untuk pengembangan usaha usaha mikro Murjani menyinggung soal permasalahan pemulihan ekonomi masyarakat.
Salah satu pimpinan pansus Murjani menyebut, salah satu produk Tasikmalaya yang di gembar gemborkan adalah produk asli Batik Tasikmalaya. Ia pun sebagai unsur legislatif merasa harus memberikan contoh kepada orang orang sekeliling.
Kini Murjani yang notebene anggota DPRD komisi II fraksi Gerindra itu menjadi pusat perhatian, pasalnya dengan style-nya yang serba batik, mulai dari pakaian seragam hingga masker terkesan Tasik banget.
“Salah satu tugas berat kita sekarang adalah bagaimana pemilihan ekonomi dan harus dimulai dari mikro kecil yaitu bottton,” ucapnya, Rabu (14/20/2020).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi sudah cukup bagus di tiga tahun terakhir, tetapi dalam faktor lain indek ginirasio target 2020 ini, karena Covid 19 artinya yang miskin tambah.
Lanjut Murjani, meski pertumbuhan ekonomi bagus tetapi kemiskinananya masih tinggi, hal itu karena kesenjangan sehingga yang miskin banyak dan kaya sedikit. Berarti ekonomi yang bagus tersebut tidak dinikmati oleh kalangan bawah, tetapi cenderung kalangan menengah ke atas.
Apalagi terangny, harga batik Tasikmalaya punya tidak terlalu mahal, sehingga untuk mendongkrak pemulihan ekonomi maka pansus mendorong kepada yang kecil dulu.
“Dengan perda yang baru, bisa tumbuh usaha mikro, apalagi saya harus menjadi contoh dan saya akan mendorong wali kota untuk segera dikeluarkan perwalkot termasuk PNS semua yang sudah memakai batik, harus pake batik kota Tasikmalaya,” ungkapnya.
“Yang saya pakI ini adalah rohnya, bagaimana supaya memberikan contoh untuk sahabat, keluarga masyarakat, seandainya semua memakai batik Tasikmalaya, mungkin omset kita milyaran,” tutup Murjani. Suslia.