Gelar Aksi Unjuk Rasa di Mapolda, FROM JABAR Minta Kapolri Evaluasi Kapolda Jabar

Gelar Aksi Unjuk Rasa di Mapolda, FROM JABAR Minta Kapolri Evaluasi Kapolda Jabar | dokpri

Bandung, Wartatasik.com –  FROM JABAR (Front Mahasiswa Jawa Barat) menggelar unjuk rasa di depan Mapolda Jawa Barat, Selasa (13/8/24).

Korlap FROM JABAR, Andrian mengatakan menilai Kinerja Polda Jabar di bawah Kepemimpinan Irjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M. Si.M,M di nilai sangat buruk.

Katanya lagi, setelah kita melakukan penelitian dari berbagai sumber data, baik media cetak, elektronik, karya tulis ilmiah atau temuan-temuan.

“Di lapangan bahwa kinerja Kepolisian Polda Jawa Barat yang di pimpin oleh Pak Wiyagus ini sangat buruk, khususnya tahun 2023 sampai 2024 sekarang,” ungkap Andrian

Kapolda Jabar, lanjutnya, di anggap tidak tegak lurus dalam melaksanakan tanggung jawab, “Serta cita-cita dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengambil langkah tegas dalam mendorong Transformasi Polri yang PRESISI sebagai bagian integral untuk mencapai visi Indonesia Emas 2024,” imbuh Andrian.

“Kita juga menilai bahwa Kapolda Jawa Barat ini tidak mampu menjalankan apa yang ditargetkan oleh Pak Kapolri tentang Polri PRESISI, artinya Kapolda Gagal dan tidak sejalan dengan Pak Kapolri,” tambahnya.

Lanjutnya, Kapolda Jabar dalam tugas dan wewenangnya sangat lemah dalam merespon juga menangani kasus-kasus yang ada di Jawa Barat.

“Akibat lemahnya Kepemimpinan Pak Wiyagus di Jawa Barat sehingga terjadinya peningkatan kasus dan menambahnya berbagai masalah-masalah baru bahkan menempatkan Jawa Barat sebagai Provinsi yang terparah, dan itu bisa di cek melalui data statistik media yang berkembang,” tegasnya lagi.

Dengan kondisi tersebut, lanjutnya lagi, FROM JABAR menilai kurang optimalnya Kapolda Jawa Barat dalam menjalankan tugas sesuai kewenangannya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

“Seperti yang kita temukan bahwa banyak kasus yang tidak bisa di selesaikan oleh Kapolda Jabar di bawah Pimpinan Pak Wiyagus, seperti Kasus tindak Pidana Judi Online yang menempatkan Jawa Barat menjadi pengguna judi online terbanyak di Indonesia dengan nilai transaksi hingga Rp. 3,8 Triliun,” imbuhnya.

Keadaan tersebut, tegasnya lagi, diperparah dengan maraknya pembiaran endorse judi online oleh para content creator dan dibiarkan oleh Polda Jabar tanpa banyak ditindak atau diproses, “Sepanjang tahun 2023 saja jumlah tindak promosi judi online di Jawa Barat berjumlah 32 kasus”. Jelas Andrian

Tambahnya, selain Judi Online Kapolda Jabar juga dinilai Gagal dalam menagani Kasus-kasus yang lainnhya, “Selain itu juga masih banyak kasus yang ditutup-tutupi atau dibiarkan, seperti penyelundupan ikan, maraknya Jual Beli Konten Pornografi di media sosial, Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan, terdapat 2.385 anak yang menjadi korban kekerasan dengan rentang waktu dari Januari 2023 hingga April tahun ini,” katanya.

Dikatakannya, selain kekerasan tindak pidana perdagangan anak dan perdagangan orang pun tidak ada penanganan dengan serius. Termasuk tingkat kriminalitas menjadi ancaman serius dan menganggu ketertiban masyarakat seperti halnya kasus pemerasan dan pengancaman di Jalan Raya kurang lebih ada 133 kasus yang kita temukan, belum juga kasus tawuran dan geng motor.

“Tambang ilegal pun dibeberapa daerah di Jawa Barat juga luput dari perhatian Kepolisian Daerah Jawa Barat yang mengakibatkan kerugian Negara, di tabah buruknya citra dan reputasinya terkait Kasus Vina Cirebon.

“Di Jawa Barat banyak tambang ilegal yang cenderug di biarkan oleh Kapolda dan itu sangat merugikan Negara, termasuk kejadian salah tangkap dalam Kasus Vina Cirebon yang sangat memalukan, sehingga kami Meminta Pak Kapolri Untuk mengevaluasi Kapolda Jawa Barat,” tegas Andrian

Dalam rilis yang di dapatkan bahwa dibawah kepemimpinan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus S.I.K., M. Si.,M,M. Jawa Barat menjadi daerah yang memiliki wajah muram dan layak diberikan raport merah, sebuah prestasi yang memalukan dalam kurun waktu jabatan selama setahun terakhir menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi yang tidak aman dari segala kasus tindak kejahatan dan merugikan masyarakat bahkan negara.
Dengan tuntutan sebagai berikut :
1. Usut tuntas dan respon secara proaktif berbagai kasus yang terjadi di wilayah Jawa Barat: (Kasus Judi Online, /legal Fishing, Jual Beli Konten Pornografi, Pemerasan dan Kekerasan Lalu Lintas, Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Anak, Tambang Ilegal, Kekerasan Perempuan dan Anak, Kasua Vina Cirebon, Tawuran dan Geng Motor dan lain-lain.
2. Optimalkan upaya pencegahan dan penanganan seluruh aduan serta kasus-kasus yang diterima oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat.
3. Perbaiki tata kelola dan lakukan reformasi secara menyeluruh kinerja Kepolisian Daerah Jawa Barat
4. Lakukan upaya pertanggung jawaban kepada masyarakat secara terbuka mewakili institusi Kepolisian Daerah Jawa Barat
5. Hentikan segala tindakan-tindakan yang menunjukan bobroknya kinerja dan pelayan Kepolisian Daerah Jawa Barat
6. Mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M. Si.,M,M dari Jabatannya. Red.

Berita Terkait