Kota, Wartatasik.com – Ketua umum Himpunan Masyarakat Batak (Himabata) M. Ricardo F. Marpaung menyebut kepengurusannya itu merupakan salah satu mediasi berdialog dan berkomunikasi dengan pemerintah kota.
Hal itu dikatakannya usai pelantikan kepengurusan Himabata yang berlangsung di gedung Veteran Kamis, (29/10/2020).
Nampak hadir wakil wali kota Tasikmalaya H M Yusuf, wakil ketua DPRD H Muslim dan tamu undangan lainnya.
Ricardo merasa jika orang batak banyak kekurangan sebagai pendatang ke kota Tasikmalaya, sehingga pihaknya ingin berkontribusi aktif dan menjadi tujuan mendirikan Himabata demi kemajuan kota Tasikmalaya.
“Sejauh ini, orang batak punya prestasi tersendiri seperti putri batak Ayu Harianja mendapatkan juara se-Jawa Barat lomba nyanyi bahasa Sunda, bahkan putra batak prestasinya juga se-Jawa Barat lomba sain dan matematika,” bebernya.
Untuk langkah awal kepengurusan ini, ia menerangkan, karena warga Batak juga bagian dari warga Tasikmalaya, sehingga sudah berkewajiban menjaga kebersihan Kota Tasikmalaya.
“Kami punya program jangka pendek ketika pelantikkan ini selesai, kami akan melakukan minggu bersih, maka kami meyakini kalau kota ini bersih, maka rakyatnya pun akan bersih,” ucapnya.
Lanjut ia, walaupun dimasa pandemi ini, pihaknya akan melakukan strategi dan langkah langkah yang dibuat menghadapi pandemi Covid 19 ini yaitu engan menjaga 3M sesuai arahan pemerintah.
“Kami berpesan kepada tiap ketua bidang yang sudah dilantik untuk membuat program kerjanya selama 5 tahun kedepan, tentunya untuk kemajuan kota Tasikmalaya,” harapnya.
Di tempat sama wakil wali kota Tasikmalaya M Yusuf sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Himabata. Sebab mereka adalah salah satu komponen masyarakat.
Selain itu terangnya, meski etnis dari luar jawa tapi mereka orang Tasikmalaya dan secara pribadi M Yusuf berbangga dengan kepengurusan yang terbentuk.
Tambah M Yusuf, masing masing etnis atau terhimpun di forum pembaruan bisa disinergikan semua pembangunan atas dorongan masyarakat dari berbagai kalangan.
“Ini bagian dari FPK, ada etnis Batak, Jawa, Sunda, Ambon, Papua, Nias atau di luar, itu bentuk organ Himabata yang bisa disinergikan. Saya berpesan supaya pengurus bisa menjalankan program yang menyentuh masyarakat,” pungkasnya. Suslia.