Kota, Wartatasik.com – Bantuan provinsi (Banprov) non DTKS bagi warga Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya yang terdampak Covid 19 sudah disalurkan.
Namun, dari jumlah ribuan paket sembako hanya datang sekitar 300 paket sembako, sehingga sempat menjadi soal, bahkan harus melakukan kesepakatan bersama antara pihak terkait.
Padahal tiap kelurahan sudah menyiapkan mobil untuk mengangkut sembako, bahkan ada yang sampai menyewa kendaraan.
Camat Bungursari Ahmad Saepudin mengatakan, bantuan sembako se kecamatan sekitar 3000 paket lebih, namun pengirimannya belum maksimal dari pihak Bulog.
“Dari 3000 paket sembako, pihak Bulog rencananya akan dua kali melakukan pengiriman, namun yang pertama hanya ada 300 paket sembako,” ujarnya di gudang penyimpanan sembako di GOR Kelurahan Bantarsari, Senin (18/05/2020).
Menyikapi itu, Camat Bungursari memberikan solusi dari 300 paket sembako dibagi rata menjadi 40 paket ke tiap kelurahan, namun pantauan Wartatasik.com, karena ingin menerima full paket sembako, ada sejumlah perwakilan dari tiap kelurahan bersedia menunda dulu jatah sembako bagi warganya.
“Sesuai kesepakatan bersama, dari semua kelurahan di Bungursari, ada dua kelurahan yang menerima 300 paket sembako, yaitu Sukarindik dan Sukajaya,” ungkap Ahmad.
Tak lupa, Ahmad lantas meminta kepada pihak PT Pos untuk disampaikan ke Bulog jika paket sembako harus bisa dirasakan oleh masyarakat Kecamatan Bungursari sebelum lebaran.
Ditempat sama, dikonfirmasi terkait alasan paket sembako tak sesuai, Kepala Kantor Pos cabang Indihiang Yati menyebut, pihaknya itu hanya tempat transit barang, jika ada barang (sembako) langsung disalurkan.
“Bantuan ini kan kerjasama antara data dari dinas sosial, barang dari Bulog dan kantor pos sebagai penyalur. Ada barang kita langsung kirim,” pungkasnya. Redi.