Kota, Wartatasik.com – Pekik Merdeka atau Mati di tanggal 10 bulan November dari dari mulut Bung Tomo di Surabaya, titik awal penyadaran Rakyat untuk membangkitkan darah juang.
Dengan mengorbankan jiwa raga, demi keutuhan Bangsa Indonesia, karena pengobanan inilah yang melatar belakangi MTB (Mari Tasik Bersatu) membuat perlombaan Singing Contest.
Bidang Divisi Lomba MTB Tatang Pahat mengatakan, kegiatan kecil ini diharapkan menjadi energi positif atau menjadi bara api juang di tengah hantaman digitalisasi dan informasi yang kian merangseg ke zona zona privasi.
Meskipun diakui, kegiatan MTB ini tidak sepoluler festival ajang pemilihan bakat X-Faktor, singing Kontas, Indonesia Idol dan masih banyak lagi.
“Karena esensinya, kegiatan kecil ini semata-mata ingin menangkap energi dan rasa nasionalime yang semakin tergerus oleh nilai-nilai individu yang semakin menghawatirkan,” ucap Tatang, Senin (08/11/2021).
Ia menyebut, tidak sedikit sumir cenderung mengejek, dan mengatakan bahkan kawan sejawat di kesenian, mengatakan kegiatan lomba lagu lagu perjuangan (singging contest) “nanaonan ukur miceun erergi wungkul” (buat apa hanya membuang buang energi saja (red).
“Getir memang! Betul bahwa ajang lomba ini mungkin tidak begitu menarik khususnya buat masyarakat/para penyanyi hebat/profesional di kota Tasikmalaya, tapi mudah mudahan, kegiatan ini bisa memotivasi kepada generasi pentingnya menghargai dan melestarikan sejarah,” pungkasnya. Asron.
