Kadis Perizinan Kab Tasik Lontarkan Ucapan ‘Provokatif’ terhadap Wartawan, AWI: Patut Dipertanyakan Kinerjanya

Kepala DPMPTSP Kab Tasikamalaya, H Nana Heryana | Asron

Kabupaten, Wartatasik.com – Bak bola panas yang liar terus menggelinding, bukannya bisa meredam dengan menerima para awak media yang hendak mengadakan konfirmasi terkait keberadaan izin tower Tawang Banteng, Sukaratu, Tasikmalaya yang hingga saat ini menimbulkan polemik bahkan berbuntut laporan ke kepolisian.

Awalnya ketika sejumlah wartawan yang hendak melakukan konfirmasi menindaklanjuti berita yang viral atas polemiknya tersebut ke DPMPTSP Kabupaten Tasikmalaya selaku instansi terkait perizinan tower tersebut.

Sungguh apa yang diterima sejumlah wartawan, kaget tak dinyana penerimaan hingga pernyataan seorang kepala dinas malah mengeluarkan kata kata yang dirasa wartawan tidak pantas dari pejabat publik.

Kadis H Nana Heryana sambut dengan bahasa tidak sedap dengan intonasi yang kucem, sehingga Wartawan merasa tersinggung. “Wah aya wartawan kota masuk ka kabupaten, aya naon yeuh, beakeun lahan kitu di kota, (ada apa nih, wartawan kota ke kabupaten, apa sudah kehabisan lahan di kota hingga harus ke kabupaten,-red),” kecut Nana beberapa hari lalu tepatnya hari Kamis 21 Januari 2021.

Hal tersebut tentunya sangat disayangkan oleh Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Perwakilan Tasikmalaya melalui sekretarisnya, Rian Sutisna. Ia menyayangkan mendengar prilaku yang arogansi dari seorang pejabat publik yang notabene berada di kota religius ini.

Klik berita terkait >>>

Polemik Pembangunan Tower Berbuntut Hukum atas Laporan Ancaman hingga PTUN

“Kalau liputan bisa dimana saja, baik Kota Tasikmalaya atau Kabupaten Tasikmalaya, bahkan untuk keliling dunia sekalipun, wartawan bebas mencari berita dimana pun berada,” ujar Rian, Sabtu (23/01/2021).

Terlebih katanya, para awak media tersebut sudah terdaftar di Dinas Kominfo Kabupaten Tasikmalaya, “Ini disikriminatif dan provokatif patut dipertanyakan kinerjanya seperti apa? Karena dengan media sendiri sudah pilih pilih, sedangkan media sendiri merupakan corong informasi program pemerintahan,” tegasnya.

Pihaknya berharap kepada kepala daerah agar kembali melakukan pembinaan terhadap para pegawainya yang melecehkan atau bahkan bersikap diskriminatif terhadap wartawan, “Agar tidak terulang lagi hal demikian,” punkasnya. Asron

Berita Terkait