Kota, Wartatasik.com – Disporabudpar Kota Tasikmalaya menyambut baik kegiatan yang menggagas lagi potensi budaya yang belum tergali. Diantaranya sejumlah permainan tempo dulu khas masyarakat sunda.
Hal itu di katakan Kadisporabudpar Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana S.STP.M.Si., ketika di temui tim Wartatasik.com disela acara Halal-bihalal Lintas Komunitas Pecinta Budaya Tasikmalaya Pasanggiri – eksibisi kaulinan badurak baheula di halaman belakang Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Minggu (14/05/2023).
Deddy mengatakan bahwa dari Tasik Tempo Dulu (TTD) sudah pernah berkomunikasi dengan pihaknya juga dari komunitas-komunitas budayawan Tasik intinya, “Menginginkan tempat yang bisa mengumpulkan mereka dalam satu tempat di Kota Tasikmalaya,” ujarnya.
Menurut Deddy, pihaknya sudah memikirkan. Jadi, kedepanya membawa orang-orang dari luar Tasik ke tempat itu dan disitu ada kegiatan kebudayaannya, keseniannya, penampilannya itu semua jadi spot destinasi budaya pariwisata yang baru.
“Kedepannya kami memikirkan tempat untuk mereka berkumpul. Jadi, kegiatan ini tidak liar, tidak sembarang tempat dan kita wadahi intinya seperti itu,” ucap Kadisporabupar tersebut.
Intinya, lanjut Deddy bahwa silahkan lebih berkreasi lagi, bikin event-event budaya lagi, “Supaya bisa memperkenalkan budaya Tasikmalaya dan sekitarnya,” ungkapnya.
Deddy menambahkan bahwa budaya itu muncul dari situ, dan budaya akan mengakar, apalagi kebudayaan Sunda jadi budaya yang menyatukan semua orang.
“Yang namanya budaya itu tidak mengenal batas wilayah. Jadi Tasik, Kabupaten Tasik, Garut, Ciamis semuanya menyatu. Apalagi dulu ada geopark Galunggung berarti mewadahi Kabupaten dan Kota yang ada dibawah Galunggung,” bebernya.
Terkait Dadaha, Kadisporabudpar menyebutkan bahwa memang perlu penataan fasilitas yang sudah ada, dan untuk kedepan pihaknya mempunyai tagline “Dadaha semakin baik, semakin rapih, semakin apik,” ucapnya.
“Kedepannya kami bersama stakeholder juga melibatkan masyarakat, seniman, budayawan, olahragawan sama-sama kembalikan lagi Dadaha seperti dulu yang tretata,” ucapnya.
Pihaknya juga berharap kepada media agar bisa membantu membranding Dadaha.
“Kita tidak melarang jualan disini, tapi mereka harus siap di tata dan di rapihkan dan media bisa membantu agar orang-orang datang ke Dadaha lalu investor pun datang ke Dadaha untuk membranding Dadaha,” pungkasnya. Sus