Kab, Wartatasik.com – Tiga hari pasca kejadian, Tim Puslabfor Mabes Polri mendatangi kantor Desa Neglasari, Kec Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa siang (21/01/2020).
Lokasi kantor Desa yang terbakar masih dipasang garis polisi dan barang yang berada di dalam Kantor Desa juga belum berubah. Adapun puing puing kayu, dokumen hingga kelengkapan kantor yang sudah jadi abu, masih berserakan dalam ruangan.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Siswo Tarigan dilokasi kejadian mengatakan, pihaknya mendatangkan Tim Puslabfor Mabes Polri untuk mencari secara pasti penyebab terbakarnya kantor desa ini.
Tim Puslabfor terang AKP Siswo, memeriksa seluruh sudut kantor desa yang terbakar hingga mengamankan sejumlah bukti dari abu pembakaran, puing sisa pembakaran hingga serpihan bahan yang tidak terbakar.
“Kita belum tau hasilnya, nunggu uji forensik, ada yang dibawa tadi dari lokasi terbakarnya kantor desa oleh tim Puslabfor,” ungkapnya.
Terbakarnya kantor desa memunculkan kejanggalan tersendiri. Apalagi, kepala desanya sempat didemo ratusan warga akibat dituduh tidak transfaran dalam anggaran.
“Aksi demo sendiri dilakukan enam januari dan 15 januari lalu atau tiga hari sebelum terbakarnya kantor desa” ucap Enong Mawadi majid, Camat Jatiwaras, Sabtu lalu (18/01).
Saksi lain Mantri Kesehatan Desa Neglasari Dandy mengaku sempat mendengar suara pecahan kaca disusul letupan menyerupai kemunculan api yang disusul kobaran api diruang tengah kantor desa. Tak lama pasca suara pecah kaca, dua sepeda motor meninggalkan lokasi kantor desa.
“Saya dengar ada dua motor lewat, pas beres terdengar kaca pecah dan letupan kaya api itu, tapi bisa ajah kan motor itu tukang sayur yang mau kepasar,” tandas Dandy. Blade.