Kabupaten, Wartatasik.com – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana dan kesiapsiagaan menghadapinya, Karang Taruna bekerjasama dengan Patriot Desa menyelenggarakan pelatihan dan mitigasi kebencanaan, bertempat di Aula Desa Neglasari Salawu pada hari Senin (09/10/2023).
Peserta merupakan penggerak lokal dari lima desa yakni Desa Neglasari, Desa Kutawaringin, Desa Kersamaju, Desa Sirnagalih, dan Desa Parentas. Selain itu turut hadir Kepala Desa, Ketua PKK, Ketua RT, dan Linmas se-Desa Neglasari.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi risiko bencana yang dapat terjadi di wilayah mereka.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah FK TAGANA Kab Tasikmalaya, Palang Merah Indonesia, dan Patriot Desa Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Ahmad Fauzi menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, kebakaran dan lainnya.
“Kami ingin agar masyarakat di desa ini lebih siap menghadapi bencana dan tahu bagaimana cara bertindak saat terjadi keadaan darurat. Ini akan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan,” kata Ahmad Fauzi.
Selama pelatihan, peserta diajarkan tentang tindakan yang harus diambil saat bencana terjadi, cara evakuasi aman, serta penggunaan peralatan keamanan, peralatan pertolongan pertama, dan lainnya. Mereka juga mendapatkan pemahaman tentang tata cara komunikasi darurat dan perencanaan keluarga dalam menghadapi bencana.
Salah seorang peserta pelatihan, Dudu, mengungkapkan ia merasa lebih siap menghadapi bencana setelah mengikuti pelatihan ini.
“Saya berharap pengetahuan yang saya dapatkan dalam pelatihan ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan masyarakat tentunya,” ujarnya.
Sementara itu, Patriot Desa Neglasari, Dani Khamisatul Hamdan mengatakan pihaknya merupakan mitra kolaborator dalam kegiatan ini.
“Kami hadir untuk memberikan dukungan atas berbagai program inisiatif yang digagas oleh penggerak lokal, salah satunya inisiatif dalam bidang lingkungan atau mitigasi kebencanaan untuk mendukung Indeks Desa Membangun (IDM),” Katanya.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya nyata untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana, sekaligus memupuk semangat gotong royong dan solidaritas antara warga di lima desa tersebut.
“Semoga pelatihan ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tangguh menghadapi ancaman bencana di masa depan,” pungkasnya. Red