Referensi – Hewan ternak ruminansia seperti sapi dan kambing adalah hewan yang banyak dikembangbiakkan di Indonesia. Populasinya yang semakin meningkat tentu membutuhkan pakan yang cukup, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Namun ketersediaan pakan hijauan ketika musim kemarau yang menurun sehingga hewan ternak sering diberi pakan jerami kering yang nilai kecernaan dan kandungan gizinya (terutama protein) sangat rendah.
“Ketika musim kemarau peternak kesulitan mendapatkan hijauan dan terkadang hanya menggunakan jerami kering untuk pakan sapi.” Jelas Rasmono, warga Desa Sembung saat survei lokasi dilakukan pada Senin (08/08/2022).
Kondisi tersebut mendorong mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Tuban untuk memberikan pelatihan pembuatan pakan silase dari limbah kulit siwalan dan tongkol jagung, sebagai lanjutan dari ide Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kepada masyarakat di Desa Sembung, Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban.
Kabupaten Tuban merupakan daerah penghasil siwalan dan jagung yang cukup tinggi. Namun limbah kulit siwalan dan tongkol jagung hanya dibuang ataupun dibakar saja tanpa ada pemanfaatan, padahal keduanya dapat menjadi bahan baku pembuatan pakan ternak.
“Buah siwalan umumnya hanya dimanfaatkan daging buahnya saja sehingga menghasilkan kulit siwalan yang menumpuk menjadi limbah,” keterangan salah satu anggota tim pengabdian masyarakat di Desa Sembung, Elsa, Rabu (14/09/2022).
Tim yang beranggotakan Elsa Arinda, Asmawati, Lestari Ayu, serta dua mahasiswa lainnya, Chia Fifin dan Zuhria Oktaviani melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang terintegrasi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 2022.
Salah satu anggota tim, Lestari menyatakan, pembuatan pakan silase dari limbah kulit siwalan dan tongkol jagung ini cukup mudah, setelah bahan dicacah, hanya perlu dicampurkan dengan EM4, molase, garam grasak, dan sedikit air.
Menurutnya, pembuatan pakan silase ini dapat dipelajari dengan mudah oleh mayarakat dan tidak memerlukan peralatan atau bahan yang sulit diperoleh.
“Hasil pakan silase difermentasi selama 14 hari, setelah itu dapat digunakan sebagai pakan untuk sapi atau kambing,” jelas Chia.
“Masyarakat yang memiliki hewan ternak dapat terbantu dalam menyediakan pakan alternatif pengganti hijauan ketika musim kemarau,” tambah Asmawati.
Harapannya, dengan adanya pelatihan pembuatan pakan ternak silase dari limbah kulit siwalan dan tongkol jagung ini dapat mengurangi dan memanfaatkan limbah dan menjadi pakan alternatif yang bernutrisi pada saat musim kemarau bagi peternak.
Penulis: Asmawati, Lestari Ayu Septian Pamungkas, Chia Fifin Nafi’ah, dan Elsa Arinda.
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.