
Kota, Wartatasik.com – Terkait dengan banyaknya angkutan odong-odong atau tayo imbasnya tak hanya ruas jalan umum saja, tapi dampaknya juga dirasakan jalur pusat Kota Tasikmalaya.
Menjamurnya kendaraan ini, lantaran mudah di dapat secara leasing dengan penawaran DP murah baik roda dua maupun roda empat dan berdampak pada berkurangnya pendapatan dari profesi supir angkot.
Sebut saja Man (46) salah satu supir angkot Pedesaan Ciawi-Tasik yang sudah puluhan tahun menjalani profesi dengan problematika pasang surutnya penumpang.
Man menuturkan, ia sudah puluhan tahun menjalani profesi tersebut semenjak terminal Tasikmalaya berada di Cilembang.
“Saat masa jayanya, Alhamdulillah walaupun rutenya agak panjang dari sekarang (terminal Indihiang) suka ada tambahan penumpang dari Indihiang dan Jati,” ungkapnya, Kamis (26/12/2019).
“Borongan pariwisata biasanya suka pakai angkot, kini warga beralih ke odong odong,” sambunnya.
Man mengungkapkan, dengan rute terminal makin dekat, mudahnya memiliki kendaraan, driver online, ojol, odong-odong, apalagi sekolah pada libur, banyak borongan menggunakan mobil tayo dan tidak tahu sampai kapan keberadaan angkot ini menjadi primadona lagi.
Selain itu terang Man, ditambah lagi ada perpindahan agen-agen angkutan ke terminal Indihiang yang katanya akan meminimalisir kesemerawutan roda transportasi darat di Tasikmalaya
“Mudah-mudahan dengan pengelolaan terminal Indihiang diambil oleh provinsi, bisa menjadi perubahan yang berarti bagi pendapatan seperti kami sebagai supir angkot, harapnya. Awen