Kota, Wartatasik.com – Anggota DPRD Komisi A Kabupaten Bandung gelar kunjungan kerja (Kunker) ke Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (01/11/2021).
Pertemuan digelar di Ruang Rapat I DPRD Kota Tasikmalaya itu dengan pembahasan berbagai macam materi hubungan komunikasi dengan instansi pemerintah.
Ketua Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya, H. Ate Tahyan menjelaskan, yang menjadi pokok bahasan yang salah satunya adalah tentang bagaimana komunikasi masalah pembinaan teknis terhadap desa.
“Hari ini kita menerima kunjungan dari DPRD Kabupaten Bandung. Materi utamanya, terkait komunikasi pembinaan secara teknis. Kami jawab, di Kota Tasikmalaya walaupun ada 69 Kelurahan tidak satupun ada desa,” ucap Ate.
Selain itu terangnya, ada diskusi lanjutan terkait mitra kerja komisi I disini seperti apa. Memang, lanjutnya, ada beberapa perbedaan antara Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung.
“Sperti keterlibatan Komisi I dalam pemilihan kepala dinas serta komunikasi dengan jajaran Forkompinda. Sekarang di kita sedang pemilihan Kepala Dinas Eselon II yang di open bidding kan. Jadi mereka bertanya, kenapa disini bisa begini disana tidak begitu,” jelas Ate.
“Kenapa di Komisi I bisa komunikasi dengan Forkopimda? Seperti Danranu, Danbrigif, Dandim, Kapolres, Kejaksaan dan pengadilani, sedangkan disana (Bandung) tidak. Jadi mereka datang kesini itu membahas itu. Kenapa disini bisa begini disana tidak,” papar Ate.
Ditempat sama, Sekretaris DPRD Komisi A Kabupaten Bandung Teri Surahman, menerangkan, juga kunker ini sudah menjadi salah satu tugas sebagai Anggota Dewan untuk studi banding.
“Alhamdulillah, mendapatkan satu point terkait Open Bidding untuk di pemerintahan. Kebetulan salah satunya di kita sedang melaksanakan itu. Dan mudah mudahan dapat masukan, dapat bahan dari sini supaya nanti diterapkan di Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Teri menyebut alasan kenapa pihaknya memilih Kota Tasikmalaya sebagai tujuan untuk studi banding. Sebab, dinilai mempunyai segudang pengalaman di berbagai bidang.
“Salah satunya, yang punya pengalaman terkait Open Bidding itu di Kota Tasikmalaya, didalamnya ada keterlibatan pimpinan dan anggota komisi I, kalau di kami sebutannya Komisi A,” papar Teri.
“Dan pelibatan itu oleh Sekretaris Daerah dan ada undangan tersendiri dan tentu mudah-mudahan jadi bahan evaluasi di kami di Kabupaten Bandung,” tambahnya.
Menurutnya, banyak hal yang harus dikerjasamakan antara satu kota kabupaten dengan yang lainnya, terutama urusan yang memang disalah satu Kota atau Kabupaten itu belum di terapkan.
“Misalkan disini komunikasi dengan Forkopimda sudah bagus, di Kabupaten Bandung sudah berjalan tapi dihandle oleh pimpinan DPRD. Padahal itu juga menjadi bagian atau ranahnya di komisi A,” jelas Teri.
“Itu yang akan kita coba upayakan supaya lebih baik dan komunikasi kesampingnya pun lebih bagus,” tutupnya. Asron.