Kota, Wartatasik.com – Dalam rangka Penyerahan Program strategis Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki kunjungi ke Tasikmalaya.
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) dinilai eksis dan mampu beradaptasi pada masa pandemi dan new normal Covid-19.
Nampak hadir, Wakil Gubernur Jawa Barat, H.Uu Ruzhanul Ulum, Walikota Tasikmalaya H.Budi Budiman, dan Bupati Tasikmalaya H.Ade Sugianto.
Dalam sambutannya, Teten Masduki mengaku ditugaskan oleh Presiden Jokowi untuk membangun UMKM dan Koperasi.
“Beliau ingin di periode ke-2 ini Pembangunan UMKM dan Koperasi ini masuk dalam perekonomian Nasional,” ucapnya, Jumat (10/07/2020).
Selain Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) lanjut Teten, progam inilah yang menjadi prioritas Presiden Jokowi di periode ke-2. Apalagi, saat ini ditengah Pandemi Covid-19, UMKM dan Koperasi yang paling terdampak.
“Diperkirakan, setelah September sekarang separuh dari UMKM akan gulung tikar. Mudah-mudahan kita segera melakukan antisipasinya.”jelas Menteri Koperasi.
Menurut Teten, berbeda dengan tahun 98, ketika Indonesia mengalami masalah finansial, banyak usaha-usaha besar terutama dari perbankan banyak yang berjatuhan.
Waktu itu terang Teten, UMKM menjadi tulang punggung dan menjadi Pahlawan Ekonomi Nasional, bahkan juga ekspornya tercatat saat itu naik 350%.
“Hari ini ketika Pandemi Covid-19 justru UMKM lah yang paling terdampak, baik dari sisi suplai maupun dari sisi bidang,” ungkapnya
Dengan begitu, Pemerintah sudah membuat kebijakan pemulihan ekonomi Nasional dan sekarang ada Alokasi Dana sebesar Rp 124 trilyun yaitu untuk UMKM, mengevaluasi sehingga kita akan kembangkan program tambahan.
“Saya dan Ibu Sri Mulyani sudah di tugaskan untuk mencari inisiatif lain untuk membantu para UMKM yang terdampak ini,” tuturnya
Teten menyebut, Presiden Jokowi juga betul-betul untuk mewanti-wanti pihaknya untuk terus menerus memahami melihat apa yang sangat di rasakan teman-teman Koperasi UMKM sekarang ini.
“Kita lihat dari belanja pemerintah tahun ini dari Rp 735 trilyun. Ada Rp 318 trilyun yang bisa dialokasikan untuk belanja produk UMKM,” jelas Teten.
Pihaknya, sudah bekerja sama dengan LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) yaitu Lembaga Pengadaan Pemerintah untuk membuat katalog produk UMKM.
“Kalau ada pelaku usaha kecil di Tasikmalaya, agar produknya bisa masuk di katalog LPDB,” pungkasnya. Suslia.