Kota, Wartatasik.com – Lurah dan dan LPM se-Kota Tasikmalaya ikuti sosialisasi ketentuan di bidang cukai di ballroom Hotel Santika Rabu (25/11/2020).
Dalam pemaparannya, Kepala Seksi Penindakkan dan penyidikan Bea Cukai Wily Prasetya mengatakan, dengan sosialisasi ini diharapkan seluruh masyarakat untuk mematuhi dan memahami ketentuan cukai.
Willy ingin, masyarakat ikut berpartisipasi dalam program pemerintah untuk memberantas rokok ilegal yang sampai saat ini menurut penelitian masih dikisaran tujuh persen bisa menurun sampai penurunan tiga persen.
“Jika menemukan fakta di lapangan ada rokok ilegal, minimal menginformasikan kepada bea cukai rokok ilegal seperti yang palsu itu polos, yang bekas salah peruntukan salah personalisasi,” ucapnya.
Selain itu kata Willy, sosialisasi ini memberikan pemahaman cara mengenali dan mengidentifikasi barang palsu, sehingga terjadi sinergi antara bea cukai dan seluruh elemen masyarakat.
Dijelaskan Willy, Bea Cukai sendiri pertama sosialisasi adalah kepada aparat penegak hukum (APH) di masing masing kabupaten, lalu Forkopimda, kecamatan, kelurahan dan sosialaisai ke pedagang, penjulal rokok di pasar.
“Potensi di Tasikmalaya cukup tinggi, apalagi sekarang dengan adanya Covid 19 pengiriman melalui jasa titipan semakin besar dan ditemukan menyebar, terutama di jasa titipan serta sumbernya dari Jawa tengah dan jawa Timur,” ungkap Willy.
Salah satu peserta dari LPM Sukarindik Andi Fery mengaku dengan adanya sosialisasi ini jadi tahu mana produk yang asli dan palsu.
Bahkan terang Andi, ia jadi tahu akhirnya barang yang di tarik di kembalikan lagi ke daerah dan materi hasil dari acara ini akan di sosilaisakan terhadap masyarakat.
“Kedepannya, jika ada perkembangan dari Bea Cukai supaya bisa di sosialisaikan lagi kepada kita, seperti ada pergantian logo atau sejenis perubahan apapun,” pungkasnya. Suslia
