Referensi – Mahasiswa KKNT MBKM periode 1 Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur mengadakan kegiatan focus grup discussion yang bertempat di pendopo Kecamatan Dringu.
Dalam kegiatan ini banyak tokoh masyarakat yang mengahadiri acara tersebut, salah satunya yaitu sekretaris 3 Bupati Probolinggo sebagai perwakilan setingkat pemerintahan dilingkup kabupaten.
Selanjutnya acara ini juga dihadiri oleh beberapa kepala dinas, seperti kepala Dinas DKUPP, Dinas kesehatan, dan Dinas KB.
Setiap perwakilan dari tingkat dinas tersebut diberi kesempatan untuk memberikan kata sambutan dan menjelaskan beberapa materi terkait tema yang dilaksanakan pada acara tersebut.
FGD ini memiliki tema yaitu “Bangkitkan UMKM serta dukung dan percepatan angka stunting di Kecamatan Dringu.”
Pelaksanaan kegiatan FGD ini juga dihadiri oleh pihak LPPM yang bertujuan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi pada setiap kelompok.
Pihak LPPM yang menghadiri acara ini antara lain yaitu ketua LPPM yang mengatur jalannya KKNT MBKM di UPN Veteran Jawa Timur
Pemateri :
- Fungisonal DKUPP (bagian usaha mikro) Ruslan Fauzi, S. Pd.I
- Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (Dinas KB) Awi, SKM.M.Si
- Kepala Dinas Kesehatan dr. Shodiq Tjahjono, MM.Kes
- KAPUSDIMAS UPN “Veteran” Jawa Timur Dr. Zainal Abidin, M.Kom
- Ka LPPM UPN “Veteran” Jawa Timur Dr. Rosyida, SP, MP.
Kegiatan FGD ini dilaksanakan pada Kamis pagi tanggal 11 Mei 2023 di Pendopo Kecamatan Dringu yang dihadiri oleh beberapa perwakilan dari tingkat kedinasan dan 5 perwakilan pada setiap desa.
Kelompok KKNT MBKM di Kecamatan Dringu ini terdapat 10 Kelompok yang artinya ada 50 orang perwakilan pada desa yang ditempati sebagai sasaran KKN dengan 2 tema yang berbeda yaitu bertemakan kewirausahaan dan bebas stunting.
Pada tiap kelompok ini telah melakukan beberapa program kerja seperti melaksanakan sosialiasasi terkait pernikahan dini dan pola hidup sehat pada warga desanya maisng-masing.
Banyak kemitraan yang diajak kerjasama, seperti pada sekolah ditingkatan SD hingga SMA. Sedangka pada tema kewirausahaan ini telah dilakukan beberapa pelatihan terkait pendaftaran NPWP untuk mendukung UMKM baru agar terdaftar pada persyaratan yang telah ditetapkan.
Untuk penanganan bebas stunting ini juga dilakukan pemberian makanan tambahan dan makanan bergizi pada balita yang berstatus gizi kurang ataupun gizi buruk, banyak sekali penyebab yang menjadikan balita tersebut terkena kekurangan gizi.
Salah satunya yaitu kebutuhan ekonomi keluarga yang kurang mampu sehingga sebagian besar orang tua lebih mementingkan kebutuhan yang lain daripada kebutuhan susu dan makanan bergizi pada anaknya.
Menurut pendapat dari bebeerapa pemateri terkait pertanyaan yang diberikan pada setiap kelompok yang menyinggung bagaimana penanganan angka bebas stunting ini dapat dikurangi pada tiap desa dan peningkatan UMKM.
Penyuluhan yang diberikan pada setiap desa ini sudah ada dan rutin dilakukan, namun perubahan perilaku pada masyarakat ini tidak semudah seperti membalikan telapak tangan manusia.
Dengan demikian, kita perlu memberikan contoh inovasi kepada masyarakat untuk penangan pola hidup sehat agar terhindar dari kasus gizi buruk ataupun kekurangan gizi.
Selanjutnya pemasaran yang dilakuakn pada tiap desa sudah dilakukan sebaik dan semaksimal mungkin, namun produk yang dipasarkan ini masih dilakukan secara offline dan beberapa produk telah dipasarkan pada market place seperti Shoope, Lazada, Tokopedia, dan lainnya.
Pada UMKM yang ada di probolinggo ini terdapat rumah UMKM yang telah ada untuk menaungi semua wadah UMKM, dimana rumah UMKM ini telah mengadakan bazar pada setiap tahunnya.
Pendataan nota dinas ini dapat dilakukan antara kesepakatan tiap PNS untuk diwajibkan memlbeli semua produk yang dijual oleh UMKM. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar saling menguntungkan satu dengan yang lainnya.
Pendaftaran UMKM juga dapat dilakukan dengan cara datang langsung ke DKUPP pada bagian Klinik Konsultasi Bisnis. Pada bagian tersebut akan diberikan arahan dan bimbingan dalam melakukan promosi UMKM baru.
Terdapat beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh desa, hal ini telah dibuktikan dengan adanya beberapa produk UMKM yang ditunjukkan pada pihak LPPM saat pemaparan program kerja dengan menampilkan PPT tiap kelompok.
Setiap desa semestinya memiliki produk keunggulan pada UMK yang ada di Desa tersebut, misalnya Desa Kalirejo yang terkenal dengan produksi bawang merah sehingga banyak warga yang bermata pencaharian sebagai petani bawang dan mengelola bawang ioni menjadi bawang goreng ataupun roti isi abon bawang.
Kelompok 49 ini memiliki suatu inovasi baru yang diberikan kepada balita kurang gizi dengan membuat roti isi abon bawang merah.
Hal ini dilakukan dengan tujuan mendukung produk unggulan desa yaitu pengelolaan bawang merah yang nantinya bermanfaat bagi masyarakat yang ingin menjual produk roti tersebut untuk dijadikan ide jualan sehari-hari.
Penulis: Mahasiswa KKN TEMATIK 49,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur