Surabaya, Wartatasik.com – Kelompok 66 KKN Tematik UPN “Veteran” Jawa Timur melakukan survei lokasi ke RW 3 di Kelurahan Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran Surabaya, Jumat (18/03/2022).
Siti Kotijah selaku pengurus RW 03 menyebutkan, lahan tambak luas dan kolam pemancingan yang ada di Bulak Banteng Bandarejo ini salah satu pemilik yakni Muhid memiliki rencana untuk membuat kolam pancing.
“Hasil tambak yang diperoleh akan dibuat olahan ikan bandeng seperti otak-otak bandeng, dan bandeng presto. Melihat kondisi wilayah Bandarejo yang memiliki tambak dan kolam pemancingan, menjadikan wilayah ini cocok untuk dijadikan sebagai wisata pemancingan yang dapat dikembangkan oleh kelompok 66,” ujar Siti.
Sementara itu, pemilik tambak Muhid mengatakan, hasil tambak di Bulak Banteng Bandarejo bisa mencapai 2-4kg bandeng dan udang perharinya. Hasil tambak tersebut sebagian besar dipasarkan di Pasar Bulak Banteng, Pasar Wonokusumo, dan Pasar Pabean.
“S Loebagian lagi dijual kepada pelaku UKM Bandarejo untuk dijadikan secondary product seperti olahan bandeng presto, terasi, dan krupuk ikan. Hal itu menunjukkan bahwa Bulak Banteng Banderjo memiliki potensi dan pengembangan industri UKM hasil tambak,” ujar Muhid.
Ia menjelaskan, tak hanya program wisata yang bisa membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar, kelompok 66 juga fokus pada pengembangan produk UKM.
“Para UKM Bandarejo yang menjualkan produk hasil tambak miliknya juga menginginkan produknya bisa dijual dan dikenal oleh seluruh masyarakat. Tetapi kedua hal tersebut belum bisa berjalan dengan baik dikarenakan adanya faktor-faktor penghambat mulai dari kurangnya pengembangan akses hingga fasilitas di lokasi tambak tersebut,” tutur Muhid.
Hal tersebut kata ia, juga berdasarkan pada permasalahan yang ada di area tambak seperti akses jalan yang cukup rusak, fasilitas publik seperti toilet yang kurang memadai, tempat duduk sampai plang tanda panah yang belum ada membuat kelompok 66 ingin bekerja sama dengan RW 3 Bandarejo mewujudkan melalui program kerja yang telah disusun.
Setelah, lanjut Muhid, mengetahui adanya permasalahan dilapangan, program kerja kelompok 66 seperti membantu mengembangkan fasilitas publik, melestarikan usaha yang dihasilkan tambak dengan branding, pemberdayaan masyarakat yang bisa dimulai dari sosialisasi terkait konsep wisatanya sampai dengan serangkaian pelatihan bagi masyarakat setempat.
“Sehingga kedepannya masyarakat dapat dengan mandiri mengelola daerah Bulak Banteng Bandarejo RW 03 sebagai suatu kawasan wisata dan UKM olahan hasil tambak yang sudah ada,” papar Muhid.
Adapun, tahapan berikutnya yang akan dilakukan oleh kelompok 66 yaitu melakukan kegiatan sosialisasi kepada warga Bulak Banteng Bandarejo RW 03 untuk meningkatkan kesadaran warga mengenai potensi wisata di Bulak Banteng Bandarejo. Asron.