Kota, Wartatasik.com – Dilansir sebelumnya terkait mangkraknya bangunan Rumah Sakit Tipe D, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menanggapi pemberitaan terkait warga Purbaratu yang mendesak Pemerintah agar pembangunannya dituntaskan.
Kadinkes Kota Tasikmalaya dr. Uus Supangat mengungkapkan bahwa belum adanya pembangunan lanjutan lantaran terkendala teknis.
Kendala tersebut, beber Uus, mengingat RS Tipe D Purbaratu merupakan satu-satunya tempat yang dipilih diantara yang lainnya untuk tetap dijadikan sebagai tempat isolasi tersentralistik bagi pasien Covid-19.
“Karena waktu itu atau tahun 2022 meski angka Covid-19 sudah mengalami penurunan tapi masih belum dinyatakan endemi, sehingga RS Tipe D Purbaratu dipilih untuk persiapan mengatasi jika adanya lonjakan,” papar Uus, Kamis (03/08/2023).
Seiring daripada itu, lanjut Uus, pemerintah pun memutuskan untuk konsentrasi melanjutkan pembangunan RS Dewi Sartika Kawalu di tahun ini dengan alasan jumlah anggaran yang dibutuhkan tidak sebesar proses pembangunan lanjutan RS Tipe D Purbaratu.
“Kalau dua-duanya tidak mungkin, harus satu-satu akibat terbatasnya anggaran, sehingga di tahun 2022 kita konsentrasi ke penyelesaian RS Dewi Sartika dulu yang persentase pembangunannya lebih besar atau sekitar 60 persenan, sehingga anggaran yang diperlukan tidak sebesar RS Tipe D Purbaratu,” terangnya.
BACA JUGA: Lama Mangkrak dan Terbengkalai, Warga Purbaratu Tuntut Pembangunan RS Tipe D Dituntaskan
Untuk itu, pihaknya menegaskan bakal membuat perencanaan pembangunan lanjutan RS Tipe D Purbaratu di tahun 2024, tepatnya berbarengan dengan launching RS Dewi Sartika.
“Semoga saja bisa berjalan sesuai target. Kita selesaikan dulu RS Dewi Sartika sampai launching meskipun pembangunannya belum seratus persen, lalu kita rencanakan untuk lanjutan RS Tipe D Purbaratu, termasuk merencanakan pembebasan lahan untuk relokasi Puskesmas Purbaratu yang ada di area rumah sakit,” ucap Uus.
Diakuinya, pemerintah sangat mendukung terhadap keinginan masyarakat untuk menyelesaikan pembangunan RS Tipe D Purbaratu, namun proses pelaksanaannya memerlukan waktu dilakukan secara bertahap.
“Kami sangat mendukung keinginan masyarakat, karena efek domino dengan keberadaan rumah sakit itu sangat besar, bisa menumbuhkan ekonomi, tenaga kerja, pendidikan juga hal-hal lainnya yang dapat mendorong terhadap kemajuan daerah,” pungkasnya. Asron