Masih Dalami Tambang Ilegal, Polres Tasik Bakal Klarifikasi Pihak Terkait Termasuk Pengusahanya

Masih Dalami Tambang Ilegal, Polres Tasik Bakal Klarifikasi Pihak Terkait Termasuk Pengelola atau Pengusahanya | dokpri

Kabupaten, Wartatasik.com – Pasca penutupan lokasi tambang ilegal yang berada di Tasik Selatan, Polres Tasikmalaya, terus mendalami kasus ini. Lokasi tambang yang berada di pesisir pantai selatan masih diberi garis polisi hingga Minggu (2/2/25).

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta mengaku akan segera memanggil pengelola tambang. Dan akan dimintai keterangan terkiat usaha tambang yang dijalaninya.

“Semua akan dimintai klarifikasi dengan mengirimkan undangan kepada semua pihak, termasuk pengelola atau pengusahanya,” kata Ridwan.

Selain pengelola tambang, klarifikasi akan dilakukan kesejumlah pihak. Dinas ESDM Provinsi Jabar, Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya, PSDA, DKP hingga pemerintah desa setempat.

“Pihak yang kami turut undang untuk klarifikasi ada ESDM, tata ruang lingkungan hidup, PSDA, DKP sampai pemerintah desa setempat,” kata Ridwan.

Penutupan tambang ilegal ini dilakukan atas laporan masyarakat serta kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Ridwan mengajak semua pihak untuk mendukung program ini untuk keberlangsungan alam.

“Bahwa selain daripada informasi masyarakat, hal ini menjadi program kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kita himbau semua pihak agar semua mendukung program ini,” kata Ridwan.

BACA JUGA: Berlokasi di Cikalong dan Karangnunggal, Tim Gabungan Datangi dan Tertibkan Tambang Pasir Ilegal

Ridwan menambahkan sebanyak lima titik lokasi tambang di Selatan Tasikmalaya ditutup Kamis Sore (30/1/25). Satu titik diantaranya di Kampung Citoe Cidadap Karangnunggal terdapat 4 (empat) Blok Areal pertambangan. Total lokasi tambang yang ditutup ada delapan blok.

Proses penutupan melibatkan aparat gabungan Polisi, TNI, Polisi Pamong Praja dan Dinas ESDM. Tidak satupun pengelola maupun karyawan tambang berada di lokasi.

Nampak yang tersisa hanya peralatan seperti perahu bambu/rakit hingga saung tempat berteduh saja. Ndhir

Berita Terkait