Kota, Wartatasik.com – Ketika status sudah KLB (Kejadian Luar Biasa), maka Pemerintah Kota Tasikmalaya menetapkan jika seseorang datang dari kota zona merah sudah otomatis kategori ODP (Orang Dengan Pemantauan), meskipun warga berasal dari Kota Tasikmalaya.
Aturan yang sudah diterapkan mereka yang ODP diharuskan untuk karantina mandiri selama 14 hari di rumahnya, sambil menunggu hasil negatif ataupun positif virus Corona.
Ag salah satu ODP asal Kecamatan Bungursari yang belum pasti positif Corona memilih melakukan swakarantina mandiri lebih awal, setelah memeriksakan diri ke RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Yuli salah seorang tetangga Ag mengatakan, yang bersangkutan adalah seorang warga yang baik selama ini, akan tetapi tuntutan pekerjaannya yang mengharuskan bolak balik luar kota.
Kata Yuli, Ag datang dari wilayah zona merah saja dan setibanya di Kota Tasikmalaya ketika ada gejala sakit yang dideritanya selama ini bukan terjangkit virus Corona, karena jauh hari sebelum muncul wabah Corona sudah memiliki riwayat sesak nafas.
“Saya hanya ingin meluruskan saja serta mengingatkan kembali kepada masyarakat khususnya sekitar tempat tinggal Ag, kenali dululah gejalanya,dan janganlah terlalu panik dalam menyikapi virus ini,” ucapnya, Jumat (03/04/2020).
“Karena kita tahu sendiri, bahwa dengan menjaga kebersihan dan sering mencuci tangan dengan sabun di air mengalir serta berjemur di siang hari, virus itu mati,” sambung Yuli.
Jadi ia meminta masyarakat jangan mudah termakan berita yang sifatnya kabar burung, namun harus cari dulu sumber kebenarannya dan harus yakin penyakit ini datang dan disembuhkan pula oleh Alloh SWT.
Di waktu sama, Ag mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Kota Tasikmalaya berupa sembako yang diprioritaskan untuk warga status ODP, pasalnya para ODP ini harus menjalani swakartina selama 14 hari dan tidak bisa melakukan aktifitas keluar rumah. Suslia
