Kota, Wartatasik.com – Cabang angkat berat menjadi salah satu olahraga yang diunggulkan karena menghasilkan beberapa prestasi disejumlah pertandingan.
Dalam persiapan Porprov 2022 ada deretan cabang olahraga dari kota Tasikmalaya yang diikutsertakan dan angkat berat diharapkan bisa meraih medali emas.
“Mengahadapi Poprov di tahun 2022 adalah tugas berat, walaupun dengan anggaran yang sangat serba kurang sekali sedangkan para atlit dibebankan harus mendapatkan medali emas,” ungkap Ketua Umum Persatuan Angakat Besi PABERSI (PersatuanAngkat Berat Seluruh Indonesia) Kota Tasikmalaya H Muslim S.Sos, Sabtu (14/08/2021).
Meski demikian lanjutnya, para atlet khususnya PABERSI sangat bersemangat sekali untuk selalu berlatih seperti sekarang, sedang melakukan tes angkatan untuk mengimbangi kekuatan tiap altlit yang ada di Jawa Barat.
“Pada Porda kemarin di cabor ini mereka meraih 4 medali perak dan inshalloh di tahun 2022 Poprov kedepan, target kami meraih 2 medali emas,” ucapnya.
Bukan tanpa alasan, jika melihat potensi para atlit PABERSI khususnya secara potensi di di Jawa Barat, kelasnya bisa mengimbangi dan berharap prestasi yang diraih di Bogor mendapatkan medali perak. Begitu juga di Ciamis nanti, bisa mendapatkan medali emas.
“Ada banyak kekurangan dari cabang olahraga ini, seperti kekurangan pelatih, peralatan juga semacam suplemen vitamin agar menaikkan dan menurunkan dalam mencapai sasaran berat badan,” ungkap Muslim.
“Bukan hanya suplemen untuk para atlit tetapi secara peralatan supaya tidak membahayakan atlitnya itu sendiri dan tidak ada salahnya menginginkan peralatan yang mengikuti zaman serba modern,” harapnya.
“Dalam waktu dekat, saya akan berkoordinasi dengan KONI kota Tasikmalaya supaya secepatnya pula memberikan bantuan tersebut,” tambah Muslim.
Tahun ini, khususnya di PABERSI sama sekali belum ada bantuan apapun, walaupun sebenarnya sudah mengajukan untuk kesejahteraan maupun untuk menstabilkan body para atlit.
“Bahkan sejauh ini kami hanya mandiri saja dan inshalloh untuk BK se-Jawa Barat di bulan Desember ini anggaran biayanya ada di KONI kota Tasikmalaya,” beber Muslim.
Dirempat sama, pelatih puteri PABERSI yang tiada lain juga atlit angkat berat Noneng Rohaeti peraih medali emas Porda tahun 2010 menerangkan perihal anak binaanya.
Dirinya sudah sangat siap dengan Porprov di tahun 2022 kedepan yang akan di selenggarakan di Ciamis dan punya target meraih medali.
“Kita lihat saja pada waktu pertandingannya. Dalam tes angkatan yang ke 3 ini, alhamdulillah semua ada peningkatan dan inshalloh kita menurunkan atlit angkat berat ini ada 6 kelas 3 putri dan 3 putra,” papar Noneng.
“Saya berharap, khususnya kepada pemerintah kota Tasikmalaya dan KONI kota Tasikmalaya untuk memperhatikan cabang olahraga PABERSI ini,” sambungnya.
Pasalnya terang Noneng, sejauh ini ada banyak kekurangan yang dialami di PABERSI khususnya di angkat berat seperti vitamin untuk para atlit yang harganya melambung tinggi sekitar Rp 2,5 juta per dua bulan sekali, baju angkat berat seharga Rp 6 juta persatu orang atlit.
Mirisnya, beberapa perlengkapan sudah terlihat lusuh dan sobek juga sepatu seharga Rp 1,5 juta, tali kaki seharga Rp 750,000 dan tali tangan pun itu sangat dibutuhkan, karena sejauh ini vitamin pun sumber anggaran murni dari ketua umum sendiri.
“Maka dari itu, kami meminta perhatiannya kepada pemerintah kota dan KONI untuk selalu memperhatikan kami, jangan hanya menuntut medali emas harus di raih, tetapi fasilitas dan kapasitas kami tidak di perhatikan,” pungkasnya. Suslia.