Kota, Wartatasik.com – Puluhan mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) dari beberapa semester yang berunjuk rasa pada Rabu (07/08/2019) merasa kecewa dengan hasil keputusan diskusi dengan Rektorat.
Menurut Koordinator Lapangan Aksi Yusuf Ali Muhammad mengatakan, pihak rektorat masih belum bisa menerima usulan untuk membuat aturan penurunan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT), padahal massa aksi sudah menurunkan ego saat berdiskusi.
Dikatakan Yusuf, jika permasalahan mahasiswa akhir yang lulus lebih dari semester 8 adalah masalah individual, mestinya jumlah mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu tidak sebanyak ini.
“keterlambatan kelulusan mahasiswa bisa menjadi indikasi ketidaksesuaiannya kurikulum, karena dibuat dengan target lulus 8 semester yang harus diraih mahasiswa,” ucapnya, Kamis (08/08/2019).
Sebab itu terang Yusuf, mahasiswa semester 9 yang hanya mengontrak skripsi adalah korban dan mempunyai hak juga untuk bisa membayar UKT sesuai dengan segala fasilitas yang dia gunakan (tidak keseluruhan, red).
“Kami hanya meminta hak kepada pihak lembaga untuk menurunkan pembayaran UKT yang hanya mengontrak skripsi,” pungkasnya. Blade.