Kota, Wartatasik.com – Tradisi bulan ramadhan ditiap daerah sangat beragam, namun Indonesia memiliki warna tersendiri dalam menghangatkan bulan yang suci dan penuh ampunan ini.
Mulai dari ngabuburit, suara petasan bahkan membangunkan ketika santap sahur dengan cara menabuh bedug dan berkeliling ke tiap rumah.
Seperti yang rutin dilakukan muda mudi Warga Kp Cipapagan Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya rutin sahur on the road (SOR) alias memainkan bedug berkeliling untuk membangun warga yang masih tidur.
Meski ditengah aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), namun para muda mudi ini tetap melestarikan budaya keliling membangunkan sahur yang dipimpin langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ormas XTC Kota Tasikmalaya M Resa Febhara yang melibatkan karang taruna Cipapagan.
“Sulit bagi kami untuk menghilangkan tradisi bangunkan orang sahur dengan lantunan suara bedug, karena tanpa begitu, bulan Ramadhan dirasa kurang,” ungkap Resa, Kamis (07/05/2020).
Disinggung soal pemberlakuan PSBB oleh Pemkot Tasikmalaya, Resa keukeuh tak akan mengindahkan hal tersebut, karena menurutnya muda muda di Kp Cipapagan RW 06 bisa menjaga diri ditengah pademi virus Corona.
“Kemarin viral itu yang main sepak bola di jalan KHZ Mustofa, saya beranggapan, mereka jenuh dengan kondisi saat ini, disuruh diam dirumah, tanpa meratanya bantuan. Daripada stres, mendingan berbahagia dengan cara kami, untuk meningkatkan imun tubuh,” pungkasnya. Redi.