Tasikmalaya, Wartatasik.com – Menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sangat disyukuri oleh Mustopa (54) seorang guru honorer yang mengajar di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri Cikatomas. Dirinya merasa bersyukur bahwa program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan telah banyak membantu dirinya untuk proses penyembuhan penyakit yang ia alami.
Ditemui di kediamannya, Mustopa mengatakan bahwa dirinya sempat mengalami gangguan fungsi jantung. Saat melakukan pemeriksaan di rumah sakit, Mustopa mengatakan bahwa dokter menemukan sumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang membuat dirinya harus menjalani prosedur medis untuk mengatasinya.
“Awalnya sempat kaget karena diagnosa dokter menyatakan bahwa saya kena penyakit jantung. Pikiran campur aduk, karena yang saya tahu kalau untuk proses pengobatan penyakit saya ini pasti biayanya besar. Saya pusing, uang darimana yang saya harus dapat untuk pengobatan penyakit saya,” kata Mustopa, Selasa (31/08/2021).
Namun, setelah mengetahui bahwa proses penyembuhan penyakitnya itu dijamin penuh oleh Program JKN-KIS, dirinya merasa beruntung bahwa sebelumnya Mustopa telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
“Alhamdulillah, sejak punya kartu JKN-KIS ini saya berobat tidak pernah bayar sama sekali termasuk pada saat saya rawat inap di rumah sakit, karena satu tahun kebelakang saya terkena serangan jantung dan dilarikan ke RSUD Soekardjo lalu dirawat inap di ruang ICU selama 5 hari. Tidak terbayang jika saya belum terdaftar, karena penyakit jantung bukan penyakit biasa pasti akan mengeluarkan biaya besar,” ungkap Mustopa.
Setelah keadaan membaik, dirinya diperbolehkan untuk kembali ke rumah dan menjalani rawat jalan untuk kontrol rutin kondisi jantungnya. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh Mustopa. Alhasil, penyakit jantungnya kembali muncul dan membuat dirinya harus dilarikan ke rumah sakit.
“Setelah pulang rawat inap di RSUD Soekardjo saya tidak menjalani rawat jalan sehingga penyakit jantung saya kambuh kembali. Lagi lagi saya dilarikan ke RS TMC lalu di rujuk ke RS Santosa, setelah menjalani pemeriksaan saya dinyatakan untuk dilakukan pemasangan ring jantung sebanyak 3,” tambahnya.
Mustopa juga mengungkapkan selama ia menjalani perawatan menggunakan JKN-KIS ia selalu dilayani dengan sangat baik. Padahal ia tidak membayar dengan biaya pribadi sama sekali, bahkan ketika operasi pemasangan ring.
“Selama perawatan saya tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, tapi pelayanan yang saya dapatkan sangat baik bahkan ketika saya menjalani operasi pasang ring. Jadi saya sekarang tahu tidak ada perbedaan antara pasien umum dengan pasien JKN-KIS, keduanya sama sama dilayani dengan baik. Saya berharap JKN-KIS selalu ada dan harus dipertahankan karena banyak membantu seperti pengalaman saya ini,” tutup Mustopa. Jamkesnews | Redaksi