Kota, Wartatasik.com – Kontruksi Pemikiran dan Gerakan PMII kota Tasikmalaya menuju Masyarakat Madani menjadi tema dalam pelantikan Pengurus baru Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Nampak hadir Plt Wali Kota Tasikmalaya, Ketua DPRD, Pimpinan Pesantren Ryadul Ulum Wada’ah, Ketua Korpri, Ketua PKC PMII Jabar, Ikantan PMII kota, Ketua pengurus cabang PMII kota Tasikamlya dan seluruh ketua komisariat se- kota Tasikmalaya.
Ketua umum PC PMII kota Tasikmalaya Muhaemin menerangkan, progres kedepan dalam 6 bulan kedepan fokus ke organisasi internal, karena dalam situasi covid, mekanismenya secara teknik akan kesulitan.
Sehingga lanjut Muhaemin, metode metode online teknologi digunakan meski masih adaptasi, namun akan dibikin gerakan loncatan, supaya terbiasa dan dinamakan jihad media.
“Jadi melalui media, bukan hanya sebatas jalanan saja, yang nantinya akan ditopang dengan keilmuan tiap kader yang ada di kota Tasikmalaya,” ucapnya, Kamis (09/09/2021).
Muhaemin menjelaskan, PMII Kota Tasikmalaya ada 9 komisariat, 9 kampus dan 6 rayon yang otomatis basis keilmuan kader ini cukup kompleks.
“Ini menjadi modal utama untuk kita selama 1 tahun kedepan membangun dan memberikan saran kepada pemerintah kota Tasikmalaya untuk kemajuan kota Tasikmalaya sendiri,” terangnya.
Menurutnya, PMMI sebagai kontrol sosial jika memang ada kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat, pasti paling depan untuk membela hak hak masyarakat.
Juga, bagaimna PMII bisa memberikan kritik dan solusi dengan di topangnya kader kader di kota Tasikmalaya, karena secara keilmuan sudah kompleks.
“Itu yang menjadi modal saya ketika nanti mengkritik pemerintah, bukan hanya sebatas kita melontarkan kritik kepada pemerintah saja, tetapi tidak mempunyai solusi yang kongkrit,” ujar Muhaemin.
Ia berharap, bagaimana PMII ini bisa menjadi solusi dan betul betul menjadi penyambung lidah masyarakat yang bisa membela sesuai dengan harapan.
“Di era digital ini, kita pun kesulitan bukan hanya sekedar mahasiswa tapi masyarakat pun kesulitan dan PMII ini harus hadir ditengah masyarakat ataupun menjadi pencerah di media sosial,” tandas Muhaemin. Suslia.