Penyuluhan Tentang Bahaya Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan KEK Pada Ibu Hamil Serta Pemeriksaan Kadar Haemoglobin Darah Pada Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bungursari Kota Tasikmalaya..
Referensi – Dosen DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) melakukan Program Kemitraan Masyarakat dengan menyelenggarakan Penyuluhan Tentang Bahaya Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan KEK Pada Ibu Hamil Serta Pemeriksaan Kadar Haemoglobin Darah Pada Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bungursari Kota Tasikmalaya yang diselenggarakan oleh tim Dosen Kebidanan diantaranya, Ade Kurniawati, M. Keb., Dewi Nurdianti, M. Keb, Ida Herdiani, M. Kes., sebagai dosen S1 Keperawatan, yang diketahui oleh Ketua LPPM Dr. Mujiarto, MT dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Sri Mulyanti, M. Kep.
Kegiatan Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil trimester 1,2,3 ini diselenggarakan pada bulan Juli 2022 yang bertempat di TPMB Bd. Risyeu Sri Yunita Amd.Keb untuk meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya Anemia dan KEK pada kehamilan dan dapat mengetahui status anemia dengan memeriksakan kadar haemoglobin darah Tes Laboratorium darah dan LiLA.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu menjalankan salah satu fungsi Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu “Pengabdian kepada masyarakat dengan “Pendampingan Ibu Hamil Dalam Pencegahan Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Di Kelas Ibu Hamil (Prenatal) Wilayah Kerja Puskesmas Bungursari Kota Tasikmalaya”.
Manfaat kegiatan ini adalah bagi sasaran ibu hamil mengetahui kadar hemoglobin (status anemia) dan ukuran lingkar lengan atas (LiLA) (status KEK) mereka. Dengan begitu ibu hamil dapat meningkatkan pola konsumsi pangan menjadi beragam, bergizi, berimbang dan aman dengan memanfaatkan pangan lokal.
Hal ini sebagai pencegahan masalah anemia dan KEK ibu hamil. Kegiatan yang dilakukan untuk mendeteksi kejadian anemia defisiensi besi (ADB) adalah dengan Pemeriksaan kadar hemoglobin dengan menggunakan alat ukur hemoglobin digital dan data LiLA menggunakan pita LiLA/metlin pada ibu hamil di kelas Prenatal Wilayah Kerja Puskesmas Bungursari Kota Tasikmalaya.
Frekuensi anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 48,9% (Riskesdas, 2018). Ibu hamil di Kota Tasikmalaya memiliki kondisi yang dapat berisiko memperberat kehamilannya, misalnya usia ibu terlalu tua (>35 tahun), usia ibu terlalu muda (< 20 tahun), jarak kehamilan terlalu dekat (< 2 tahun), terlalu sering melahirkan (jumlah anak > 3), Kurang Energi Kronis (KEK), anemia, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia salah satunya adalah status gizi. Hal yang digunakan untuk menentukan status gizi salah satunya adalah ukuran lingkar lengan atas (LILA). Ibu hamil memiliki ukuran LILA kurang dari 23,5cm maka ibu dikatakan mengalami kekurangan energi kronis (KEK).
Terlaksananya program kemitraan masyarakat oleh dosen dan mahasiswa mengenai penyuluhan dan pemeriksaan tentang anemia serta KEK (Kekurangan Energi Kronis) pada Ibu Hamil ini tidak lepas dari peran fasilitator bidan kelurahan Cibunigeulis, Nutrisionist Puskesmas Bungursari serta para ibu hamil yang sangat antusias dan aktif dalam proses kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan skreening KEK dan Anemia, sehingga semuanya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Besar harapan kami setelah selesai melakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Kekurangan Energi Kronik (KEK). Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan, Anemia, KEK, dan mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat. Serta meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang: Anemia dan KEK selama kehamilan. **