Kota, Wartatasik.com – Persikotas Kota Tasikmalaya mengarungi kompetisi 2021 dengan mengikuti dua event resmi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yakni, Piala Soeratin U-17 dan U-15 tingkat Jawa Barat.
Di Piala Soeratin U-17 yang berlangsung di Lapangan BJS Sukadanau, Kab. Bekasi, Persikotas berhasil menduduki puncak klasemen Grup i.
Laskar Wiradadaha meraih poin 9 setelah berhasil mengalahkan Pesik Kuningan, Persika Karawang dan Bina Putra Cirebon. Namun, Persikotas terhenti di babak 28 dikalahkan Bandung United.
Di Piala Soeratin U-15, Persikotas berhasil lolos ke putaran II setelah menjadi runner-up Grup K. Langkah Persikotas terhenti di fase knock out setelah dihempaskan Depok City.
“Kita patut bangga dengan capaian ini. Dengan segala keterbatasan financial, Alhamdulillah kita masih dapat mengikuti kompetisi rutin yang digelar PSSI. Target lolos penyisihan grup tercapai dan ini hasil terbaik,” tutur Manajer Persikotas U-15 dan U-17 Dwi Friastoto, Kamis (27/01/2022).
Sepeninggal ketua umum, (Alm) H. Endang Rukanda, lanjut Dwi, Persikotas nyaris kehilangan ruh berkompetisi. Namun saat itu, manajemen SSB DK Private dan Akademi Persib menjalin komunikasi dengan Pengurus Persikotas dan terjalin kerjasama dan kesepakatan.
“Ya, akhirnya kita sepakat membentuk tim untuk Piala Soeratin U-15 dan U-17. Untuk U-15 diisi pemain dari Akademi Persib dan U-17 pemain dari DK Private dengan kesepakatan seluruh kebutuhan pemain, pelatih dan official ditanggung oleh kedua SSB itu,” terangnya.
“Persikotas sendiri bertanggung jawab untuk biaya jersey pemain, pelatih, official dan biaya operasional lainnya,” imbuh Dwi.
Disesalkan Dwi, Persikotas tidak dapat mengikuti Liga 3 Seri 2, pasalnya terkendala financial dimana Persikotas harus memenuhi kebutuhan biaya untuk kontrak pemain, pelatih dan official.
“Ini kan membutuhkan anggaran yang cukup besar. Kita pengurus sudah berusaha untuk mencari solusi tapi akhirnya diputuskan sangat tidak memungkinkan untuk Liga 3 Seri 2. Kami akhirnya kirim surat ke Asprov Jabar perihal ketidaksetaraan ikut Liga 3 Seri 2,” ujarnya.
Menghadapi kompetisi 2022, Dwi berharap ada Crazy Rich yang mampu memenuhi kebutuhan anggaran di semua kompetisi dan pembinaan pemain.
“Tentunya, crazy rich itu yang gila bola, minimal menggemari olahraga. Sudah terbukti, seorang Raffi Ahmad mampu membentuk kesebelasan sekelas Rans Cilegon dan sukses mengantarkan ke Liga 1,” paparnya.
“Kuncinya itu, financial. Ya, memang faktor itu sangat berpengaruh dalam pembentukan tim di industri sepakbola saat ini,” tambah Dwi.
Selama ini kata ia, sponsor lokal tidak dapat memberikan kontribusi maksimal untuk Persikotas. Meski diakui ada beberapa pengusaha yang memberikan perhatian kepada Persikotas.
“Tapi sekedar partisipasi tidak sponsorship. Tapi ya Alhamdulillah sudah meringankan beban anggaran kami. Atas nama pengurus kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi,” ungkap Dwi.
“Juga untuk para pemain Persikotas muda, jangan patah semangat terus nyalakan api semangat demi sepakbola Kota Tasikmalaya. Untuk supporter kebanggaan yang setia mendukung kami,” tutupnya. Red