Kota, Wartatasik.com – Dilaksanakan acara Pelantikan Pengurus Forum Pondok Pesantren (FPP) Kota Tasikmalaya Masa Khidmat 2023-2025 di Aula Hotel Asri Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Kamis (21/12/2023).
Acara ini dibuka dan dihadiri oleh Pj. Wali Kota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah SSTP, M.E. Turut hadir Sekda Kota Tasikmalaya Drs. H. Ivan diksan Hasannudin, M.Si, Ketua FPP Jabar Dr.H.Edi komarudin, M.Ag, Ketua MUI kota Tasikmalaya, KH. Aminudin bustomi, Ketua FPP Kota Tasikmalaya, Perwakilan Forkopimda, H. Nono Nurul Hidayat, Perwakilan OJK/Kabag pengawasan, Suharna, serta tamu undangan lainnya.
Pj. Wali Kota Tasikmalaya disampaikan bahwa untuk membantu mewujudkan pembangunan daerah dibutuhkan sinergitas dari berbagai pihak, termasuk Pondok Pesantren yang merupakan pusat pembinaan mental, moral, dan agama bagi para santri.
“Forum Pondok Pesantren (FPP) sendiri merupakan pintu komunikasi, kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah dengan seluruh pondok pesantren yang ada di Kota Tasikmalaya, yang tentu turut mengambil peran aktif dalam memajukan Kota Tasikmalaya,” ujarnya.
Kota Tasikmalaya dengan julukan Kota Santri, lanjut Pj, terdapat 270 Pondok Pesantren dan lebih dari 40 ribu santri, maka diharapkan Forum Pondok Pesantren ikut peran dalam menentukan sebuah kebijakan untuk membawa para santri memiliki daya saing yang tinggi serta mencerminkan manifestasi santri sebagai kaum terdidik dan tercerahkan.
“Pesantren diharapakan dapat bertransformasi menjadi lembaga yang tidak hanya fokus pada pengajaran ilmu-ilmu keagamaan namun juga mengajarkan ilmu-ilmu sains, teknologi, dan informatika yang tetap mempertahankan nilai keislaman baik dalam proses maupun muatan ilmunya sehingga nantinya mampu melahirkan para kyai sekaligus saintis,” paparnya.
Ditambahkannya, pesantren dan masyarakat merupakan bagian dari sistem sosial yang tidak bisa dipisahkan. Selain sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, pondok pesantren mempunyai kekuatan besar dalam Pemberdayaan Masyarakat sekitar, “Contohnya produk-produk UMKM masyarakat sekitar dapat di jual di kantin/koperasi pondok pesantren. (mendorong terwujudnya wisata pesantren,” tandasnya. Asron