Kota, Wartatasik.com – Idealnya setiap program pemerintah harus transparan, karena keterbukaan informasi publik yang tertuang dalam Undang-undang no 18 tahun 2008 menjadi hak khalayak ramai.
Hal itu, guna bersama sama partisipasi memantau pelaksanaan setiap kegiatan yang menggunakan anggaran negara, untuk menghindari praktek busuk yang dilakukan oknum bermental korup dalam memperkaya diri.
Ironisnya, masih tetap saja ada segelintir oknum pengusaha yang berusaha tertutup dalam menggunakan anggaran negara, sehingga banyak spekulasi yang menduga ada aroma ‘patgulipat’ untuk mengelabuhi masyarakat, terutama sosial kontrol.
Seperti halnya proyek siluman pembangunan irigasi di Sukajaya blok Gunung Ki Lempeng Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.
Ketua DPC Gibas sektor Bungursari Yoyo menyebut, di lokasi proyek tersebut tidak ada papan proyek, sehingga sebagai organisasi yang menjalankan fungsi sosial kontrol tidak bisa mengetahui informasi detail ikhwal pekerjaan itu.
Saat melihat pengerjaan drainase, Yoyo bersama anggota menemukan dugaan bahan material tidak sesuai spesifikasi, salah satunya pasir dengan kualitas jelek.
“Ini seperti proyek siluman, tidak bertuan, kenapa tidak ada papan proyek, harusnya seminggu sebelum pengerjaan harus dipasang papan informasi pekerjaan, sebagai wahana publik untuk mendapatkan keterangan pembangunan kepada masyarakat sekitar,” tegas Yoyo belum lama ini.
Pihaknya pun mempertanyakan pengawasan dinas terkait terhadap proyek siluman ini. Kenapa dibiarkan berjalan, tanpa mematuhi aturan yang berlaku. Jangan terkesan hanya makan gaji buta dengan mengabaikan tupoksinya.
“Jangan sampai, proyek yang menggelontorkan uang negara dikorupsi oleh oknum pengusaha, apalagi ada kongkalikong dengan orang dinas. Karena sebagai sosial kontrol, Gibas ikut bertanggungjawab atas kwalitas pekerjaan di lapangan, dengan harapan bisa dirasakan maksimal manfaatnya oleh masyarakat setempat,” pungkas Yoyo.
Sementara itu, ketika redaksi Wartatasik.com berupaya untuk klarifikasi ke Bidang Sumber Daya Air (SDA) melalui telepon Whatshapp tidak digubris bahkan direject. Tim