Kota, Wartatasik.com – Usai dengan mengundang Asda II dan Dinas KUMKM di DPRD Kota Tasikmalaya, Komisi II melakukan survey ke lapanagan (Jl KHZ Mustofa dan Cihideung).
Ketua Komisi II Andi Warsandi menekankan supaya estetika yang sudah terwujud pasca rekonstruksi KHZ Mustofa dan Cihideung, bisa dipertahankan. Bahkan ditambah, bukan direduksi dengan wacana penempatan PKL melalui booth pedagang.
Ia mengatakan publik sudah merasakan perubahan, kalau pun mau akomodir PKL harus bernilai, value untuk datangkan kunjungan bukan membuat kesan kumuh kembali.
Komisi II menekankan meski secara konsep gambaran dinas sudah baik dalam mengonsep tata penempatan PKL. Ekses yang ditimbulkan harus terukur dan tereduksi.
“Mengingat kondisi HZ Mustofa dengan wajah baru sudah merespon apresiasi dari dalam maupun luar kota. Kami tekankan segera susun regulasi pengaturan PKLnya,” tuturnya, Senin (04/10/2022).
Berita terkait:
Pasca Pembangunan Pedestrian, DPRD Kota Tasik Harap Pemkot Terbitkan Perwal terkait Penataan PKL
Kemudian katanya, matangkan konsolidasi data dari beberapa versi yang ada, terutama dengan himpunan. Supaya ekses bisa diminimalkan saat penerapannya nanti.
Sementara itu, Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya Apep Yosa mengatakan nantinya akan ada sekitar 48 booth portable container yang diperuntukan bagi PKL di KHZ Mustofa.
Bersumber dari dana CSR BJB yang mana, sudah diusulkan untuk mendukung konsep penataan di kawasan pusat perekonomian tersebut. “Kita terima jadi, sudah usulkan. Disamping kita siapkan aturan main dalam aktivitas pedagangnya nanti,” kata Apep. Suslia