Regional, Wartatasik.com – Museum sejarah milik Prodi Sejarah FKIP Universitas Galuh (Unigal) Kabupaten Ciamis disantroni maling. Ratusan uang kuno pada zaman penjajahan VOC Belanda dan Jepang, termasuk Indonesia serta dua keris koleksi museum hilang. Aksi pencurian ini diketahui pada Jumat pagi (11/5/2018).
“Saat saya akan masuk ke museum pas mau buka kunci tapi sudah terdorong terbuka. Langsung curiga mungkin ada pencurian,” ujar Kepala Museum Yeni Wijayanti saat ditemui di tempat kejadian.
Kata dia, setelah masuk ke ruangan, barang di dalam seperti pedang panjang yang disimpan di lemari sudah tergeletak di luar. Lalu Yeni memeriksa koleksi museum yang tersimpan di meja. Dua buah keris hilang.
“Saya periksa satu per satu di dokumen museum, ternyata dua keris hilang. Kemudian dicek di ruang belakang tempat menyimpan barang sejarah dari kuningan, alhamdulillah aman tidak hilang,” jelas Yeni.
Yeni menduga maling masuk melalui pintu depan dengan menggunakan kunci. Di lokasi tidak ada tanda kerusakan kunci pintu maupun jendela.
“Tidak ada kerusakan, tapi pintu sudah dalam keadaan tidak dikunci. Padahal setelah dari ruangan ini pasti langsung saya kunci,” tuturnya. Yeni mengaku selama ini kunci hanya ia yang memegang.
Pencurian ini sudah kali kedua. Maret lalu koleksi uang kuno peninggalan jaman VOC, Belanda dan Jepang yang disimpan di meja pajangan hilang. jumlahnya sekitar 200 buah. Senjata rencong asli dari Aceh pun hilang.
“Ini sudah kejadian yang kedua kali, sudah lapor kepada kepolisian tapi belum ada tindak lanjut,” ungkapnya.
Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Hendra Virmanto menyatakan tengah menyelidiki kasus ini. “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan. Anggota dari tim identifikasi sudah di lokasi kejadian,” katanya. Detiknews.com | Wartatasik.com