Ciamis, Wartatasik.com – Akibat kemarau panjang, sekitar 35 hektar pesawahan di Desa Bojongmalang Kec Cimaragas krisis air.
Lantaran itu, para petani setempat harus ‘gantung pacul’ karena dominasi tanah tak bisa ditanami padi bahkan sebagian lahan masih mengandalkan air hujan sebagai sumber air mengairi sawah.
Salah satu warga Dusun Bojongmalang Abdul Wahab (55) mengaku empat bulan ini sudah mulai terasa penyusutan air.
Saking lamanya kemarau, tak jarang warga kini menggunakan air balong (kolam) hanya sekedar untuk mencuci pakaian, alat dapur dan mandi.
Pasalnya air sumur milik warga tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena debit air terus berkurang.
“Beberapa kampung sudah krisis air seperti Bojongmalang, Kaso dan Caringin,” ungkapnya, Sabtu (12/10/2019).
Lelaki paruh baya yang mudah akrab ini merasa sedih karena dirinya yang notebene seorang petani harus nganggur dan tak mempunyai penghasilan lagi akibat tidak bisa menggarap sawah.
Ia pun meminta Bupati Ciamis untuk mengunjungi daerahnya melihat langsung kondisi lahan pesawahan yang sudah memprihatinkan.
“Abah hanya berharap pemerintah dapat memberi bantuan untuk penyediaan sumur bor di wilayah kampung kami, agar kedepannya meski kemarau para petani bisa menggarap sawah,” pungkasnya. Wan.K