Dinas Kesehatan sebagai pengawas yang ada di Rumah Sakit Umum, sehingga kedepan supaya menjadi rumah sakit yang lebih baik lagi,”
Kota, Wartatasik.com – RSUD dr Soekardjo diharapkan terus memberikan kinerja baik, mulai dari tolak ukur kinerja, indeks kepuasan dan masih banyak yang harus dienahi. Apalagi sekarang berada di bawah Dinas Kesehatan.
Hal tersebut dikatakan Plt Wali Kota Tasikmalaya HM Yusuf saat gelar ekspose kinerja tahun 2020 dan rencana kinerja serta penandatanganan perjanjian kinerja tahun 2021 RSU dr Soekardjo, Rabu (23/06/2021).
Dijelaskan Plt Walkot, bahwa RS dr Soekardjo kini sudah menjadi UPT khusus dengan penggunaan anggarannya Dinas Kesehatan, tetapi ada hal hal yang menjadi kewenangan RS untuk kegiatan yang bersifat keuangan maupun barang.
“Dinas Kesehatan sebagai pengawas yang ada di Rumah Sakit Umum, sehingga kedepan supaya menjadi rumah sakit yang lebih baik lagi,” ucapnya.
Adapun lanjut Plt Walkot, beberapa hambatan di rumah sakit umum ini diharapkan cepat terselesaikan, seperti pembayaran untuk rumah sakit ini menjadi piutang kurang lebih menjadi Rp 125 miliar yang belum dibayarkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Tagihan itu harus dilakukan verifikasi melalui BPJS, sehingga sudah sounding dengan BPJS untuk mempercepat semua tagihan Kemenkes kepada RS, supaya operasioanl RS bisa berjalan lagi,” ungkapnya.
Selain itu terang Plt Walkot, sudah ada kesepakatan yang baik dan BUMN akan membantu Rumah Sakit dalam hal obat obatan yang tidak ada di distributor lain. Sehingga, Rumah Sakit punya eksistensi untuk mencicil dan pelayanan pada masyarakat harus lebih baik lagim
“Rumah Sakit ini dengan kapasitas ruang yang ada sudah over kapasitas, sudah tidak mencukupi dengan pasien yang ada, tapi zona kita masih oranye walaupun banyak pasien covid,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan dr Uus Supangat menjelaskan, bahwa Covid 19 di kota Tasikmalaya mengalami peningkatan 30 sampai 70 kasus baru perhari.
“Angka kematian pun masih mengalami kenaikan, kalau dulu masih ada di angka 2 persen, sekarang di atas 2 persen, tapi masih di bawah 2 persen,” jelasnya.
Adapun imbuh Uus, untuk mengantisipasi semua, Plt Walkot sudah mengintruksikan sejak rapat evaluasi Covid-19 akan menyiapkan memindahkan UGD khusus Corona dan penambahan ruang isolasi, termasuk ruang ICU.
Untuk diketahui, usia balita yang terpapar Covid-19 sudah disiapkan di RSUD dan untuk penambahan ruangan sore ini sudah ada 30 ruangan.
“Untuk IGD dalam dua hari kedepan sudah bisa dipergunakan, jumlah terkonfirmasi secara keseluruhan hampir 7.700 orang, kasus aktifnya ada 600 lebih dan kesembuhan pun tingkat provinsi ada di 5 besar,” tandasnya. Suslia.