Kab, Wartatasik.com – Perkembangan kaum muda aktivis di tengah dinamika zaman tidak boleh menyurutkan keseimbangan antara perbaikan rohani dan penguatan jasmani.
Demikian pula harus tetap terintegrasi antara kekuatan lapangan sosial yang dibangun di atas landasan nilai ruhiyah.
Seperti yang dilakukan oleh para aktivis muda Sukaresik yang tergabung di Rumah Aktivis Institute, Jum’at malam , (06/11/2020).
Mereka menggelar acara diskusi bertajuk ngaji sosial dalam perspektif Islam dengan pembicaranya Dede Amsa, tokoh budayawan Tasikmalaya Utara.
Dalam kesempatan itu dihadiri 50 orang peserta dari berbagai elemen. Lalu dibuka dengan pengkajian landasan Islam dalam membangun perjuangan sosial kemasyarakatan.
Dede Asma menyampaikan, bahwa Islam adalah agama keterpaduan antara Ruhiyah ilahiyah, ruhiyah kemanusiaan, dan ruhiyah kealaman. Artinya kata ia, ajaran Islam menghendaki ummatnya untuk menjalin komunikasi terbaiknya.
“Komunikasi dengan Allah SWT, sesama manusia dan alam lingkungan hidupnya,” Jelas Dede sebagai tokoh budayawan Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut Dede, keharuman progresivitas dan harmonisme para aktivis Pemuda di Sukaresik sudah tercium dimana-mana. Namun diharapkan keharuman itu dapat juga tertularkan ke kecamatan yang lain.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut ketua KNPI Kec. Sukaresik, Ketua Karangtaruna Kec. Sukaresik, PC. Pemuda Persis Sukaresik, PAC.
Selanjutnya, Pemuda Pancasila, Kapolsek Sukaresik, Komunitas Bajad, dan Ketua KOTI Mahatidana kab. Tasikmalaya Aceng Permana. Wan.K.