Sebut Sistem PPDB Masih Carut Marut, Sejumlah Ormas dan LSM ‘Geruduk’ KCD Prov. Jabar juga DPRD Kota Tasik

Ketua LSM Trinusa Tasikmalaya Dede Sukmajaya | MF

Kota, Wartatasik.com – Sejumlah Ormas dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) termasuk didalamnya LSM Triga Nusantara (Trinusa) gelar aksi di depan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya, Kamis (27/6/2024)

Aksi tersebut digelar tiada lain menyoroti masalah PPDB yang dianggap masih carut marut setiap tahunnya.

Ketua LSM Trinusa Tasikmalaya, Dede Sukmajaya menilai sistem zonasi menjadi salah satu masalah yang banyak dikeluhkan oleh para orang tua murid.

“Banyak kasus yang terjadi ketika ada seorang pendaftar ditolak oleh sistem PPDB, dan ketika kami konfirmasi ke salah satu SMA Negeri di Kota Tasikmalaya tidak mempunyai alasan yang jelas dan terkesan banyak berdalih terkait tidak diterima seorang pendaftar yang padahal jaraknya yang hanya 468 meter saja,” tuturnya.

Lanjutnya, berbicara soal sistem semua paham, tetapi janganlah sistem itu mengorbankan calon peserta didik hanya gara-gara kekurangan sedikit persyaratan.

“Seharusnya ada kebijakan dan rasa keadilan terhadap calon peserta didik dan orang tua murid,” katanya.

Ditegaskan Dede,  bahwa seharusnya ada sosialisasi masif terlebih dahulu yang dilakukan oleh para pihak sekolah atau panitia PPDB.

“Karena banyak orang tua murid yang tidak tahu soal sistem apalagi Test IQ, lantas berapa persen dari setiap sistem itu pihak sekolah menerima murid baru,” ujarnya.

Selain didepan KCD Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, para pendemo juga melanjutkan aksinya ke depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya.

Dede sukmajaya mengatakan bahwa aksi ini akan terus dilanjutkan dengan menginap hingga mendirikan tenda di depan gedung DPRD Kota Tasikmalaya sebelum adanya tindak lanjut atau kehadiran dari Ketua DPRD Kota Tasikmalaya ataupun yang mewakili.

”Selain itu, kita akan bawa kasus PPDB dan juga soal Dana BOS ke Kejati, Kejagung maupun KPK supaya menjadi bahan laporan pengaduan kepada Aparat Penegak Hukum yang lebih tinggi. Karena, soal data Dana BOS sangatlah rentan untuk bisa dikorupsi secara masif,” jelasnya.

Dirinya menyayangkan ketidakpedulian anggota DPRD terhadap kasus ini. Karena, sampai saat ini belum ada perwakilan Anggota DPRD yang bersedia menemui para peserta aksi.

“Sebab pada saat kita lalukan aksi swiping ke dalam gedung DPRD Kota Tasikmalaya, ternyata tidak ada satupun anggota dewan yang hadir di kantor tersebut,” tuturnya.

Selain LSM TRINUSA INDONESIA, LSM LAKRI, LSM BERANTAS, LASKAR SILIWANGI INDONESIA, GRIB JAYA, dan LASKAR MERAH PUTIH PERJUANGAN ikut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut. MF.

Berita Terkait