Kota, Wartatasik.com – Mendaki gunung menjadi salah satu hobi positif yang digandrungi masyarakat, baik itu usia muda maupun tua. Beragam komunitas pecinta gunung dibentuk, guna sebagai wadah silaturahmi sesama anggotanya.
Salah satunya Trivad Mountain, berdiri sejak 2010 silam, komunitas yang beralamat di Lengo RW 10 Kelurahan Bantarsari Kec Bungursari Kota Tasikmalaya ini sudah banyak makan garam.
Ketua Trivad Mountain Eres Muqodas mengatakan, pembentukan komunitasnya itu berawal dari tiga orang pecinta Vespa yang sudah hilir mudik melakukan touring ke berbagai daerah.
“Awal nama komunitas ini sebetulnya bernama Trivadture, namun seiring waktu berjalan dan bertambahnya anggota, kami merubah namanya jadi Trivad Mountain,” ungkap Eres, Sabtu (28/11/2020).
Tak berjalan mulus, saat awal menjejalah gunung, salah satu anggota Trivad Mountain pernah mengalami kram kaki karena kehujanan sepanjang jalan. Selain itu, faktor kelelahan stamina, sehingga perjalanan pun dihentikan.
“Pengalaman itu, saat kami mendaki Gunung Ceremai, sempat kaget melihat rekan tidak bisa jalan (kram kaki). Tapi kami akui, saat awal pendakian masih tergolong pemula juga minimnya akomodasi, stamina kurang fit dan tentunya belum pengamalan,” ungkap Eres.
Selama sepuluh tahun berdiri, Trivad Mountain sudah mendaki ke sejumlah gunung seperti Papandayan, Galunggung, Sindoro, Sumbing, Prau dan gunung lainnya.
Namun, ada satu cita cita yang kini masih dipendam oleh Trivad Mountain yaitu ingin menaklukkan Gunung Rinjani dan Jayawijaya.
“Ya, kedua gunung itu menjadi impian semua komunitas di Indonesia, karena merupakan gunung tertinggi. Insya Allah, jika sudah ada kesempatan, Trivad Mountain akan menginjakan kaki di sana,” harap Eres.
Saat ini terangnya, anggota Trivad Mountain sekitar 100 orang dari Kota Tasikmalaya dan luar daerah yang memiliki kartu tanda anggota.
“Karena masih pandemi, Trivad Mountain tetap menjalankan hobi, dengan camping ceria, camping keluarga ke Gunung Galunggung, karena jarak tempuh dekat,” pungkasnya. Redi.