Kota, Wartatasik.com – 15 DMI dan 200 DKM se-Priangan Timur (Priatim) ikuti Sosialisasi QRIS (Quick Response Code Indonesia Standar) yang berlangsung di Aula Bank Indonesia, Rabu(11/3/2020)
Kepala Bank Indonesia Heru Saptaji menjelaskan, terkait tentang QRIS bahwa Bank Indonesia melaksanakan edukasi publik khususnya kepada kalangan alim ulama di wilayah Priangan Timur
“QRIS dinilai sangat penting bagi DKM/DMI memahami dan mengetahui secara baik, karena bernilai sangat besar manfaatnya bagi masyarakat dan juga kepengurusannya khususnya dalam melakukan sedekah dan infaq,” ungkapnya.
Menurut Heru, satu generasi terjadi perubahan prilaku yang sangat signifikan, di zaman milenial ini anak muda apalagi lebih banyak menggunakan handphone di banding dompetnya, maka QRIS lebih mudah di gunakan ketika anak muda ini akan bersedekah dan infaq.
“Akan tetapi aplikasi QRIS ini untuk di download terlebih dahulu, maka lebih mudah utuk melalukan proses tersebut,” paparnya.
Lanjut Heru, dengan kehadiran QRIS ini, berbagai aplikasi yang ada seperti Gopay, Ovo, Link dan sebagainya tidak dibutuhkan lagi, dengan aplikasi QRIS ini masih bisa berinfaq dan sedekah.
Tetapi tambahnya, dengan QRIS transaksi kemanapun bisa secara langsung dan sekaligus meningkatkan potensi infak dan sodakoh yang ada. Adapun orang yang hendak bersedekah dan infak melalui QRIS tidak harus datang ke lokasi bisa kapan dan dimana saja.
“Ini merupakan potensi untuk lebih memakmurkan mesjid di daerah kita, tidak hanya terbatas dilingkungan sekitar, tetapi dilingkungan yang jauh lebih besar,” tuturnya.
Heru menyebut, dari OVO/Link pun sebagian menjelaskan bagaimana cara mendapatkan/mendaftar QRIS nya cara mendownload aplikasinya, dan fasilitas yang didapatkan, maka diharapkan pengurus DKM/DMI jumlah infak sodakoh yang mengalir semakin besar.
“Di Priangan Timur ini ada 15 PJSP dan partner BI transaksi (berdagang, mesjid pasar dan sebagainya), kurang lebih ada 24 ribu dan targetnya sebanyak banyaknya,” ucap Heru.
Di tempat sama Sekretaris Umum DMI Tasikmalaya Drs H Tatang Faried Bsc M.Si mengaku dengan adanya QRIS akan memudahkan dan keamanan, mengenal tentang adanya sistem elektronik.
Dalam satu bulan ini ada tiga kali pembinaan yaitu saat pengajian disampaikan beberapa hal termasuk kesehatan, QRIS dan yang lainnya.
“Sedangkan untuk sosialisasikan ke DKM lain akan dilakukan bertahap dari tingkat kelurahan terus kecamatan karena DKM yg ada jumlahnya 1065 DKM masjid jami,” jelasnya.
Tatang berharap, DKM yang akan menyampaikan sodakoh dengan menggunakan QRIS akan memudahkan, dan semua pengurus terutama ketua DKM diharapakan memakai android.
Selain itu, Tatang berpesan kepada DKM/DMI supaya meningkatkan aktifitas dan kegiatan terutama penyampaian dakwah yang kontinyu sehingga masyarakat lebih bisa memahami segala sesuatu yang ada di negeri ini.
“Bukan hanya dakwah terkait agama, tetapi juga tentang situasi kondisi saat ini untuk tidak ketinggalan infomasi dan selalu up to date,” pungkasnya. Suslia