Surabaya, Wartatasik.com – Tingkat kesejahteraan nelayan lokal selama ini masih sangat bergantung dari hasil tangkapan ikan yang didapatkan. Pada saat musim panen ikan tiba, nelayan hidup serba berkecukupan, bahkan kadang berlebihan. Namun ketika musim paceklik datang, kehidupan keluarga nelayan berubah drastis bahkan sulit untuk membeli makanan sehari-hari.
Sebenarnya, kondisi seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, karena para nelayan tidak memiliki pekerjaan pengganti selama menganggur. Sebagian kecil ada yang menjadi kuli perkebunan ataupun berladang. Namun hasilnya jauh dari cukup.
Dari realita tersebut Luluk memiliki ide untuk mengangkat kemandirian perempuan nelayan di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya dengan membentuk kelompok Paguyuban UMKM Kelurahan Kedung Cowek, beliau gencar memberdayakan perempuan dan mendorong peningkatan ekonomi keluarga nelayan.
Pemberdayaan itu dimulai dengan mengajak para istri nelayan dalam kegiatan usaha dengan memanfaatkan tangkapan para nelayan yang terlalu banyak dan biasanya hanya di keringkan lalu dijual. Kemudian beliau menemukan ide untuk meningkatkan nilai jual dan menambah target pasar sehingga bisa menjadi olahan unggulan khas daerah Kedung Cowek.
Pada awalnya mereka hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari penjualan ikan yang hanya di keringkan. Dengan adanya kegiatan ini para istri nelayan sangat antusias karena dapat meningkatkan perekonomian keluarga.**
Penulis: Nur Hasana